Picture of Junda Yanti

Junda Yanti

Junda adalah seorang penulis dan copywriter berpengalaman 5 tahun. Ia memiliki minat yang besar dalam dunia kepenulisan, SEO, dan berbagai bidang lainnya. Junda percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ikuti dia di LinkedIn
Home » Blog » SEO » Website Sulit Terindeks? Ini 9 Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Website Sulit Terindeks? Ini 9 Penyebab dan Cara Mengatasinya!

website sulit terindeks

Daftar Isi

Pernah merasa frustasi karena website sulit terindeks oleh Google? Padahal, Anda mungkin merasa sudah bekerja keras untuk membuat konten yang menarik dan bermanfaat. Tidak perlu khawatir, Anda tidak sendirian.

Sebab, ternyata ada banyak juga pemilik website yang mengalami masalah serupa. Jika tahu penyebabnya, sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan mudah.

Namun sebelum itu, Anda perlu tahu dulu bagaimana cara kerja Google dalam mengindeks suatu konten.

Kenapa Link Artikel Kita Lama Terindeks oleh Google?

Dari segi teknis, sebenarnya Google memiliki proses yang cukup rumit dalam mengindeks website Anda. Agar lebih mudah dipahami, mari kami jelaskan dengan cara yang sederhana.

Pada dasarnya, indexing atau indeksasi adalah suatu proses di mana Google menelusuri dan menyimpan informasi dari halaman web di database mereka.

Tanpa indeksasi, website Anda tidak akan muncul di hasil pencarian Google atau Search Engine Result Page (SERP).

Untuk melakukannya, Google menggunakan alat khusus untuk menjelajahi internet. Menurut Google Developers, alat ini disebut dengan istilah crawler atau spider.

Crawler adalah program otomatis yang secara terus-menerus memeriksa berbagai halaman web untuk menemukan konten baru ataupun yang diperbarui.

Nantinya, ketika robot crawler menemukan halaman baru, mereka akan menyimpan informasi tentang halaman tersebut di dalam data indeks Google. Nah, proses inilah yang disebut sebagai crawling dan indexing.

cara kerja SEO terbaru

Sehingga, ketika website Anda tidak terindeks atau belum juga terindeks, itu berarti Google belum memasukkan halaman website tersebut ke dalam hasil pencarian mereka. Hal ini tentu saja dapat memengaruhi jumlah pengunjung ke website Anda.

9 Penyebab Utama Website Sulit Terindeks Google

Google memiliki algoritma yang sangat kompleks untuk menentukan halaman mana yang akan diindeks dan kapan mereka akan mengindeksnya.

Namun terkadang, ada faktor-faktor tertentu yang membuat proses ini menjadi lambat atau bahkan terhambat.

Beberapa penyebab umum termasuk penggunaan URL yang salah, website tidak mobile-friendly, konten duplikat, dan masih banyak lagi. 

Agar peluang website Anda terindeks semakin besar, perhatikan beberapa penyebab dan solusinya berikut ini.

1. Penggunaan URL yang Salah

Meski terkesan sepele, URL yang tidak sesuai atau tidak konsisten ternyata dapat menyebabkan masalah besar dalam proses pengindeksan.

Misalnya, jika URL halaman Anda tidak menggunakan format yang ramah mesin pencari atau mengandung karakter aneh seperti ^, %, $, *, dan sejenisnya, Google mungkin akan kesulitan dalam mengakses dan memahami konten di halaman tersebut.

Ingat, URL yang relevan akan membantu Google memahami isi halaman dengan lebih baik. Sebagai solusi, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:

  • Periksa dan Perbaiki URL

Solusi pertama, pastikan URL yang digunakan relevan dengan konten halaman website Anda. Usahakan juga formatnya konsisten dan deskriptif, serta hindari karakter khusus atau simbol yang sulit diketik.

Sebagai contoh, hindari penggunaan URL seperti “www.indonesianwriter.com/technical-seo-5231” dan gantilah dengan “www.indonesianwriter.com/technical-seo/“.

Pastikan semua URL di situs web Anda mengikuti format yang konsisten dan ramah mesin pencari. Gunakan format URL yang jelas, serta hindari karakter khusus atau parameter yang tidak perlu.

  • Gunakan Redirect 301

Terkadang, Anda mungkin sudah menggunakan URL yang benar, tapi kemudian harus diubah karena ada beberapa alasan.

Dalam kasus ini, pastikan untuk mengatur redirect 301 dari URL lama ke yang baru. Ini akan  membantu Google maupun pengguna untuk menemukan halaman yang benar tanpa kehilangan peringkat Anda di hasil pencarian.

  • Periksa di Google Search Console

Terakhir, Anda bisa gunakan alat seperti Google Search Console untuk memeriksa apakah ada masalah dengan URL. Di sini, Anda dapat melihat apakah ada kesalahan crawling atau masalah pada pengindeksan.

2. Website tidak Mobile Friendly

Dalam beberapa tahun terakhir, Google telah mengadopsi pendekatan mobile-first indexing. Artinya, versi mobile dari website Anda adalah tampilan yang paling diutamakan oleh Google untuk pengindeksan.

Untuk saat ini, Google lebih mengutamakan pengalaman pengguna di perangkat mobile. Jika situs Anda tidak dioptimalkan untuk tampilan tersebut, Google mungkin akan kesulitan dalam menemukan dan memberikan ranking untuk halaman Anda.

Agar lebih mobile-friendly, salah satu solusi terbaik yang bisa Anda terapkan adalah dengan mengimplementasikan desain yang responsif, yaitu yang tampilannya bisa disesuaikan dengan berbagai ukuran layar.

3. Website Terlalu Lambat

Kecepatan website adalah faktor penting lainnya dalam SEO. Google cenderung tidak mengindeks website yang waktu muatnya lambat karena bisa memberikan pengalaman buruk bagi pengguna.

Berikut beberapa solusi yang bisa dicoba:

  • Gunakan Google PageSpeed Insights

Sesuai namanya, alat ini dapat membantu Anda mengidentifikasi bagian-bagian dari situs web yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kecepatan loading.

Selain itu, alat ini juga bisa membantu memberikan rekomendasi lain secara spesifik, seperti saran untuk meminimalkan ukuran file dan mengaktifkan caching di browser.

cek website

  • Pertimbangkan Menggunakan CDN

Solusi lain, Anda juga bisa menggunakan Content Delivery Network (CDN) untuk mengirimkan konten statis dari lokasi terdekat dengan pengunjung. Ini dapat membantu mempercepat waktu muat halaman web.

Idealnya, pastikan kecepatan halaman Anda mencapai angka minimal 70 atau lebih. Semakin dekat dengan 100, maka akan semakin baik.

4. Konten Tidak Berkualitas dan Tidak Sesuai Pedoman

Google memiliki standar tinggi untuk konten yang ingin diindeks dan ditampilkan di hasil pencarian. Itu sebabnya, konten yang berkualitas rendah atau tidak sesuai pedoman Google bisa sulit muncul di SERP.

Dalam hal ini, satu-satunya solusi adalah dengan meningkatkan kualitas konten agar selalu relevan bagi audiens namun tetap optimal untuk mesin pencari.

Selain itu, selalu ikuti algoritma Google terbaru dan sesuaikan juga dengan pedoman konten yang diberikan.

Sebagai contoh, saat ini Google sangat mengutamakan aspek E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness).

Namun, jika Anda kesulitan atau tidak memiliki cukup waktu dalam menghasilkan konten berkualitas, pertimbangkan untuk menggunakan jasa penulis artikel SEO IndonesianWriter.

5. Konten Duplikat

Konten duplikat adalah masalah serius dalam SEO. Jika Google menemukan bahwa konten di website Anda sama atau sangat mirip dengan konten di website lain, hal ini bisa menyebabkan penalti dan bahkan menghambat indexing.

Pasalnya, konten duplikat dapat menyebabkan kebingungan bagi mesin pencari dan juga mempengaruhi proses indexing.

Google mungkin tidak bisa mengetahui dengan akurat halaman mana yang harus diindeks jika terdapat banyak halaman dengan konten yang sangat mirip atau identik.

Agar masalah ini bisa dicegah, coba terapkan sejumlah solusi berikut:

  • Identifikasi dan Hapus Konten Duplikat

Jika Anda melihat beberapa konten yang isinya mirip dalam satu website yang sama. Anda bisa menghapus salah satu di antaranya, atau mungkin menggabungkannya menjadi satu.

  • Tulis Konten yang Unik dan Original

Selain itu, usahakan juga untuk selalu untuk membuat konten yang unik, relevan, dan mampu memberikan nilai tambah bagi audiens.

Konten yang segar dan berbeda dari yang lain akan lebih mudah diindeks dan memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.

Bila perlu, gunakan alat seperti Copyscape untuk memeriksa adanya konten duplikat di halaman Anda.

6. Website Tidak User Friendly

Selain tidak mobile-friendly, desain website yang tidak ramah pengguna atau user-friendly juga sering kali menjadi penyebab utama mengapa website tidak terindeks.

Sebab, Google sangat memperhatikan pengalaman pengguna (user experience) sebagai salah satu faktor penilaian mereka. Hal ini bisa dipengaruhi oleh desain yang tidak responsif atau sulit untuk dinavigasi.

Karena itu, salah satu solusinya adalah dengan menyesuaikan desain Anda agar responsif untuk berbagai perangkat.

Selain itu, kurangi struktur menu yang terlalu rumit, sulit dinavigasi, atau terlalu banyak memuat iklan, sebab berbagai hal tersebut dapat mengganggu pengguna dalam menemukan informasi yang mereka cari atau butuhkan.

7. Menggunakan Teknik Spam Link

Spamming link adalah teknik black hat SEO  yang cukup banyak digunakan orang, padahal sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan. Sebab, link yang di-spam tersebut biasanya tidak relevan atau bahkan berkualitas rendah.

Itu sebabnya, ini bisa mempengaruhi penilaian Google dalam mengindeks website Anda.

Bahkan, jika Google mendeteksi sebuah link sebagai spam, bisa saja Anda akan memperoleh hukuman atau penalti yang berdampak pada ranking di hasil pencarian.

Biasanya, link spam ini muncul akibat menerapkan teknik membeli backlink atau melakukan barter backlink secara berlebihan. Untuk memeriksa link yang terdeteksi sebagai spam, Anda bisa gunakan Google Search Console.

Adapun solusinya adalah dengan menerapkan praktik link building yang etis dan organik, sesuai dengan panduan yang diberikan Google. Fokuslah pada konten berkualitas agar backlink organik bisa datang dengan sendirinya.

strategi link building 2024

8. Akses Googlebot Terblokir

Googlebot adalah alat utama yang digunakan oleh Google untuk menelusuri dan mengindeks halaman web, dan salah satu contoh programnya adalah robot crawler atau spider, seperti yang disebutkan sebelumnya.

Dalam hal ini, jika akses Googlebot terblokir, maka tentu saja Google tidak dapat merayapi atau menelusuri halaman web Anda. Ini berarti halaman-halaman tersebut tidak akan terindeks di hasil pencarian.

Salah satu kemungkinan penyebabnya yaitu file robots.txt di web Anda mengandung perintah yang memblokir Googlebot dari mengakses halaman penting, sehingga Google tidak dapat menelusuri dan mengindeksnya.

Sebagai solusi, coba setel ulang file robots.txt tersebut sebagai publik agar bot crawler dari Google bisa mengaksesnya. Pastikan file tersebut tidak memiliki garis miring (/) di bagian disallow.

Sebaliknya, pastikan baris disallow tersebut kosong sebagai tanda untuk mengizinkan Googlebot melakukan crawling dan indexing di setiap halaman website Anda tanpa batasan.

Namun, jika memang ada halaman tertentu yang tidak Anda inginkan untuk diindeks, jangan lupa untuk tetap menambahkan meta tag noindex pada halaman tersebut, misalnya menambah atribut “nofollow”.

9. Tidak Menggunakan Sitemap

Sitemap atau peta situs adalah daftar halaman di sebuah situs yang berfungsi membantu mesin pencari untuk memahami struktur situs dan menemukan halaman yang harus diindeks.

Sebagai contoh, di situs e-commerce biasanya terdapat banyak halaman, mulai dari halaman produk dalam berbagai kategori, halaman utama, hingga halaman pembayaran.

Tanpa adanya sitemap, maka Google mungkin akan kesulitan dalam menemukan dan mengindeks semua halaman di web tersebut, terutama jika struktur navigasinya tidak sempurna, sehingga bisa saja ada halaman yang terlewat untuk diindeks.

Selain itu, jika sitemap Anda tidak diperbarui secara berkala, Google mungkin tidak bisa mengetahui halaman terbaru atau halaman yang telah dimodifikasi. Jadi, dua solusinya adalah sebagai berikut:

  • Buat dan Kirim Sitemap XML

Penting untuk dicatat bahwa sekarang, sitemap jenis HTML sudah tidak berfungsi lagi di Google Search Console. Format yang sekarang ini berlaku adalah sitemap XML.

Anda bisa membuatnya dengan menggunakan alat XML Sitemap Generator. Selanjutnya Anda bisa mengirimkannya ke Google Search Console untuk memastikan semua halaman bisa terdaftar untuk crawling dan indexing.

  • Perbarui Sitemap secara Berkala

Terakhir, pastikan untuk memperbarui sitemap setiap kali Anda ingin menambahkan halaman baru atau mengubah halaman tertentu. Ini akan membantu Google menemukan dan mengindeksnya secara lebih cepat.

Apapun penyebabnya, solusi untuk berbagai masalah website sulit terindeks adalah dengan menerapkan teknik SEO yang tepat. Jika mengalami kesulitan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan layanan SEO dan content marketing dari IndonesianWriter.

FAQ

  • Berapa Lama Website Di-index Google?

Sebagaimana dikutip dari Google Search Console Help, umumnya proses indexing Google bisa memakan waktu mulai dari 4 hari hingga 4 minggu (1 bulan) untuk sebuah website baru.

Namun, lama waktunya sendiri bisa bervariasi tergantung pada ukuran website, kualitas konten, hingga jumlah link eksternal yang mengarah ke website tersebut.

  • Apa Saja Cara Kerja SEO secara Urut?

Agar website lebih cepat terindeks Google, Anda perlu menerapkan cara kerja SEO secara urut, di antaranya yaitu:

  1. Riset kata kunci dan topik;
  2. Buat konten yang berkualitas berdasarkan kata kunci yang dipilih;
  3. Dapatkan tautan eksternal menuju halaman Anda;
  4. Terapkan SEO teknikal (contoh: cek URL, optimasi konten);
  5. Optimalkan desain website dan UX (user experience);
  6. Evaluasi dan optimasi konten secara berkelanjutan.

jasa penulis artikel

Jangan Lupa Share Artikel Ini ke Sosial Media Ya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Reddit
Ingin membuat website bisnis yang profesional dan responsif?
Order sekarang dan dapatkan harga spesial!​

Subscribe Sekarang

Dapatkan secara langsung berbagai macam artikel tentang content writing, SEO dan digital marketing melalui email Anda. Subscribe sekarang dan nikmati konten kreatif kami!

Baca Juga Artikel Lainnya :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


id_IDIndonesian