Schema markup untuk SEO (Search Engine Optimization) merupakan salah satu trik agar strategi optimasi mesin pencari lebih efektif.
Melalui schema markup, Anda bisa memaksimalkan performa website di Search Engine Result Pages (SERPs) atau halaman hasil mesin pencari.
Bentuk evolusi terkini dalam SEO ini cukup ampuh dan berdampak dalam menyukseskan strategi SEO. Sayangnya, masih banyak yang belum menerapkan dan melibatkan schema markup dalam upaya SEO website. Anda mungkin salah satunya.
Oleh karena itu, IndonesianWriter akan menjelaskan schema markup untuk Anda agar merasakan dampak optimal dari SEO. Mari simak informasinya hingga akhir!
Apa Itu Schema Markup?
Secara garis besar, definisi schema markup untuk SEO mengacu pada format mikrodata yang berperan memudahkan mesin pencari mengorganisir serta memahami informasi pada website dan web page.
Menyertakan schema markup dalam web page membantu Anda menciptakan rich snippet yang mengandung informasi tambahan. Hal ini pun turut memaksimalkan visibilitas website Anda pada SERP.
Schema markup sendiri awalnya merupakan inisiatif hasil kolaborasi Google, Yahoo!, Bing, serta Yandex. Tujuannya demi memiliki standar bersama ketika menggunakan data terstruktur pada website.
Menerapkan praktik schema markup tidak hanya memaksimalkan upaya SEO. Namun, turut memperbaiki click-through rate (CTR) karena menyediakan informasi lebih rinci dan relevan bagi audiens.
Lebih jelasnya, schema markup atau penandaan skema ini melibatkan penerapan kode tambahan pada web page. Ini akan menolong mesin pencari dalam menyediakan hasil penelusuran lebih berkualitas dan informatif bagi audiens.
Sebab, terdapat lapisan informasi ekstra pada konten yang memudahkan mesin pencari mengenali detail serta konteks konten secara spesifik.
Layaknya penerjemah yang memastikan penyampaian informasi dari web page ke mesin pencari berjalan secara akurat dan tepat.
Mengapa Schema Markup Itu Penting dalam SEO?
Schema markup untuk SEO berfungsi layaknya highlighter yang menyoroti frasa penting dalam sebuah buku. Anda jadi mengenali makna dari sebuah tulisan lebih dalam karena terbantu penandaan oleh highlighter.
Begitu pula schema markup yang membantu mesin pencari memahami konteks situs web secara lebih kaya serta lebih terstruktur. Itulah mengapa, schema markup penting Anda terapkan dalam upaya SEO.
Lebih lengkapnya, berikut berbagai alasan pentingnya schema markup bagi SEO:
-
Mengoptimalkan Penelusuran
Alasan pertama adalah mengoptimalkan hasil penelusuran menjadi lebih kaya. Rich snippet dalam schema markup mengandung elemen seperti peringkat bintang, gambar, hingga beberapa informasi ekstra.
Hal tersebut membuat daftar penelusuran Anda menarik bagi mesin pencari. Anda pun berpeluang mengalami kenaikan exposure yang mendorong audiens melakukan aksi konversi seperti klik. Terutama pada konten dengan konteks yang informatif.
-
Menjamin Akurasi dan Relevansi Penelusuran
Schema markup merupakan alat krusial yang membantu mesin pencari memahami isi pada suatu website dengan lebih baik. Ini menjamin website Anda akan muncul pada hasil penelusuran yang paling akurat dan relevan.
Sebagai ilustrasi, konten website Anda fokus pada informasi tentang SEO. Maka, schema markup akan menekankan rincian dari SEO seperti technical SEO, on page SEO, hingga off page SEO.
Mesin pencari pun akan terbantu ketika sedang membaca konten tersebut. Melihat detail yang ditekankan, maka mesin pencari akan memastikan konten Anda bisa ditemukan audiens yang sedang menelusuri tentang SEO secara spesifik.
-
Meningkatkan Click-Through Rate (CTR)
Pentingnya schema markup juga berkaitan erat dengan CTR. Audiens lebih mungkin mengklik konten yang deskripsinya informatif pada hasil pencarian.
Ini mengingat terdapat gambaran yang lebih jelas pada kesan pertama audiens terhadap konten Anda. Bila konversi berupa tindakan ‘klik’ tersebut meningkat, maka traffic website pun otomatis bertambah.
Maka bisa disimpulkan bahwa kinerja SEO website Anda lebih memuaskan. Kenali lebih lanjut tentang meta description untuk meningkatkan CTR pada artikel berikut ini “Tips Meningkatkan CTR dengan Meta Description“.
-
Memperbesar Peluang Muncul dalam Feature SERP
SERP memiliki featured snippet yang biasanya terletak pada bagian paling atas di SERP. Isinya berupa ringkasan dari query yang audiens telusuri. Anda berpeluang muncul pada featured snippet tersebut dengan menggunakan schema markup untuk SEO.
Hal tersebut mungkin terjadi karena terstrukturnya data pada halaman website, sehingga visibilitas halaman lebih tinggi. Mesin pencari pun lebih mudah memahami dan mempelajari informasi yang tersedia untuk memastikan kelayakannya dimunculkan dalam featured snippet.
Tidak hanya schema markup SEO saja yang memperbesar peluang konten muncul pada featured snippet mesin pencari seperti Google. Namun, Anda juga butuh konten berkualitas dengan pembahasan mendalam.
Untuk menghasilkan konten tersebut, Jasa Penulis Artikel SEO IndonesianWriter adalah ahlinya. Tim kami menjamin kualitas konten maksimal dengan didukung riset menyeluruh dan data yang lengkap. Hubungi kami untuk diskusi terkait kebutuhan konten Anda!
-
Memaksimalkan Voice Search
Mengoptimalkan website menjadi kewajiban dengan meningkatnya voice search pada mesin pencari. Schema markup adalah strategi efektif yang membantu website menduduki peringkat atas pada hasil penelusuran oleh voice search.
Terlebih mengingat audiens yang menggunakan voice search ingin hasil yang cepat, langsung, singkat, padat, dan jelas. Lebih lengkapnya, schema markup memudahkan mesin pencari mengekstrak informasi esensial dari website Anda.
Jadi, konten Anda bisa berperan sebagai respons yang sesuai dan relevan untuk voice search.
-
Memudahkan Optimasi SEO Lokal
Jika Anda memiliki bisnis dengan lokasi fisik, maka schema markup akan sangat membantu dalam optimasi SEO. Data bisnis seperti nomor telepon, alamat, hingga jam operasional telah tersedia berkat penandaan skema.
Mesin pencari bisa mengenali bisnis Anda dengan penandaan informasi tersebut. Akhirnya, audiens dan pelanggan lokal pun lebih mudah mengunjungi bisnis Anda melalui penemuan dari mesin pencari.
Cara Membuat Schema Markup untuk SEO
Membuat schema markup untuk SEO dengan tingkat keberhasilan tinggi, Anda bisa melakukan berbagai cara di bawah ini:
-
Tentukan Jenis Schema Markup yang Tepat
Awali dengan menentukan jenis penandaan skema yang paling relevan dan tepat untuk memenuhi kebutuhan Anda. Pada schema.org, jenis-jenis schema yang tersedia bervariasi.
Mulai dari acara, artikel, resep, hingga produk. Anda tinggal memilih yang paling akurat menggambarkan konten website.
-
Hasilkan Kode Schema Markup
Setelah menemukan jenis schema markup, lanjutkan dengan menghasilkan kodenya. Anda bisa menggunakan alat khusus untuk memudahkan proses ini. Contohnya, Google’s Structured Data Markup Helper yang intuitif.
Menggunakannya cukup dengan menetapkan jenis data, lalu soroti elemen relevan pada web page, dan tunggu alat tersebut menghasilkan kode dengan otomatis. Selain itu, Anda bisa mencoba cara-cara berikut ini:
-
Gunakan Plugin SEO WordPress
Kode untuk schema markup bisa dihasilkan secara otomatis menggunakan plugin WordPress seperti Yoast SEO dan Rank Math. Termasuk dalam versi gratisnya.
Untuk Yoast SEO, pengaturan schema markup langsung diaplikasikan otomatis. Halaman website dan artikel Anda pun akan menerapkan penandaan skema sehingga lebih efisien.
Sementara itu, schema markup di Rank Math bisa Anda aktifkan secara manual. Cari menu SEO, lalu pilih Dashboard, klik Schema (Structured Data) untuk menjalankannya.
Kedua plugin tersebut menghasilkan schema markup berdasarkan metadata seperti tanggal terbit hingga judul halaman.
-
Gunakan Generator Schema Markup
Schema markup untuk SEO juga bisa menggunakan generator selain WordPress. Salah satunya Wix yang sudah memiliki seperangkat fitur schema markup secara default. Namun, Anda tetap bisa kustomisasi sendiri sesuai kebutuhan.
Rekomendasi tiga generator penandaan skema yang bisa Anda pertimbangkan adalah Schemantra, Merkle, serta Rank Ranger.
-
Gunakan Format JSON-LD
Anda pun bisa menulis JSON-LD (JavaScript Object Notation for Linked Data) secara manual. Ini menjadi opsi menghasilkan kode skema yang tidak kalah berkualitas.
Terutama mengingat schema markup satu ini memberikan Anda kesempatan memasukkan atribut apapun sesuai kebutuhan penandaan. Opsi ini juga lebih fleksibel karena Anda bisa menghubungkan jenis schema tertentu dengan schema lainnya. Jadi, mesin pencari lebih cepat memahami konteksnya.
-
Tambahkan Schema Markup ke Halaman Web
Setelah kode schema markup siap, Anda bisa melanjutkan dengan menambahkan dan menyatukannya ke halaman web. Lakukan penyuntingan atau edit untuk HTML pada halaman yang Anda pilih.
Lalu, tanamkan kode secara relevan dan sesuai ke bagian <body> atau <head> yang mengacu pada dokumen HTML Anda.
-
Uji Kode Schema Markup
Apabila penambahan schema markup selesai, lakukan pengujian pada kode tersebut. Ini penting agar Anda tahu bagaimana fungsionalitas schema markup tersebut.
Google sebagai salah satu mesin pencari memiliki Schema Markup Testing Tool yang bisa mengakomodasi pengujian kode. Cantumkan URL ataupun kode halaman website agar dapat mengetahui tingkat akurasinya.
Bila menemukan kesalahan pada hasil pengujian, segera perbaiki sebelum halaman website Anda dipublikasikan dengan resmi.
-
Pantau Kinerja Schema Markup
Pemantauan kinerja perlu dilakukan secara berkala agar Anda bisa memelihara efektivitasnya. Kemudian, lakukan penyesuaian apabila dibutuhkan.
Manfaatkan alat seperti Google Search Console yang bisa memantau kinerja web page di SERP.
Tips Mengoptimalkan Schema Markup untuk SEO
Untuk mengoptimalkan penandaan skema bagi SEO website Anda, terapkan berbagai tips berikut sebagai praktik terbaik yang bisa Anda lakukan:
-
Pastikan Relevansi
Anda perlu memastikan bahwa penerapan schema markup hanya untuk informasi yang sangat relevan serta memberi manfaat bagi audiens. Apabila Anda memuat jenis skema yang berlebihan dengan relevansi tidak menentu, maka dampaknya pada mesin pencari.
Lebih tepatnya, mesin pencari rentan bingung saat membaca informasi halaman website Anda. Upaya SEO yang telah Anda bangun pun menjadi tidak efektif sehingga menimbulkan kerugian.
Jadi, pastikan terlebih dahulu relevansi dari skema yang Anda pilih.
-
Perbarui Secara Berkala
Mengingat dunia SEO terus mengalami perkembangan yang dinamis, maka perbaruan secara berkala esensial untuk dilakukan.
Anda bisa mengunjungi schema.org atau sumber SEO lain agar mendapatkan informasi terkini tentang praktik terbaik schema markup dan perkembangannya.
Jadi, Anda memastikan markup yang digunakan adalah yang paling mutakhir dan efektif untuk konten website.
-
Gunakan Format JSON-LD
Mesin pencari, terutama Google, merekomendasikan penggunanya untuk menerapkan format JSON-LD pada penandaan skema. Format tersebut mudah dipelihara dan dibaca.
Tidak hanya itu, format JSON-LD juga cenderung lebih sederhana bila dibandingkan format lain seperti RDFa dan Microdata. Anda bisa langsung input JSON-LD pada bagian <head> di dokumen HTML.
Jadi, proses implementasi akan lebih mudah nantinya.
-
Validasi Markup
Sebelum mempublikasikannya, Anda wajib memeriksa dan memvalidasi markup. Ini menjadi kesempatan mengidentifikasi kesalahan yang berisiko merugikan. Khususnya kesalahan yang dapat menghambat pemahaman mesin pencari untuk memahami markup secara maksimal.
Anda bisa memilih hosting WordpPress untuk menaikkan peringkat pencarian. Ini mengingat website bisa dimuat secara cepat dengan kinerja optimal.
-
Pantau dan Update Secara Teratur
Schema markup dalam SEO bukan sesuatu yang Anda atur di awal lalu dilupakan begitu saja. Anda harus memantau serta meninjaunya dengan teratur.
Terutama untuk memastikan relevansi dari konten serta tujuan SEO. Jadi, penandaan skema Anda harus berkembang mengikuti pertumbuhan konten di website.
Kesimpulan
Schema markup untuk SEO kini menjadi alat dengan pengaruh signifikan pada strategi SEO. Anda bisa meningkatkan hasil penelusuran melalui optimasi relevansi konten serta peningkatan click-through rate.
Selain itu, schema markup turut memaksimalkan SEO lokal, featured snippet, hingga voice search dalam penerapannya. Namun, perlu diingat bahwa Anda harus memahami terlebih dahulu esensi schema markup.
Jadi, lakukan praktik terbaik serta pembaruan secara teratur untuk memastikan operasional schema markup berjalan secara efisien dan maksimal.
FAQ
- Apakah schema markup mempengaruhi loading website?
Schema markup tidak memengaruhi loading website Anda karena penggunaannya cukup ringan serta tidak menimbulkan dampak signifikan yang memperlambat loading website.
- Apakah mesin pencari mendukung schema markup?
Tentu saja. Terutama mesin pencari populer dan terkemuka mulai dari Google, Bing, Yandex, dan Yahoo!. Alat ini bisa memanfaatkan schema markup untuk peningkatan kualitas hasil penelusuran.
- Apakah schema markup hanya berguna untuk situs web besar?
Schema markup tidak hanya diperuntukkan bagi website besar. Website lain yang belum cukup besar juga bisa menikmati schema melalui peningkatan visibilitas pada SERP serta traffic yang lebih terarah.