Picture of Junda Yanti

Junda Yanti

Junda adalah seorang penulis dan copywriter berpengalaman 5 tahun. Ia memiliki minat yang besar dalam dunia kepenulisan, SEO, dan berbagai bidang lainnya. Junda percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ikuti dia di LinkedIn
Home » Blog » SEO » 10 Cara Menentukan KPI dan Metriknya untuk Mengetahui Keberhasilan SEO

10 Cara Menentukan KPI dan Metriknya untuk Mengetahui Keberhasilan SEO

Cara Menentukan KPI dan Metriknya

Daftar Isi

KPI SEO menjadi metrik yang digunakan demi mengukur keberhasilan dan efektivitas strategi SEO. Sebut saja traffic organik, backlinks, hingga cost per acquisition.

Memantau berbagai metrik yang terdapat dalam KPI akan berguna bagi para stakeholders

Ini sangat penting, terutama dalam menentukan apakah strategi SEO layak dilanjutkan kembali atau tidak. Termasuk strategi SEO yang layak dipertahankan karena memberikan hasil menjanjikan bagi website

Namun, apa saja metrik utama yang patut Anda ukur ketika ingin mengetahui performa SEO? Kami akan mengulasnya dengan lengkap untuk Anda melalui artikel ini! Simak dengan seksama informasinya sebagai berikut.

Apa yang Dimaksud dengan KPI?

KPI atau Key Performance Indicators merupakan metrik yang digunakan dalam mengukur progres sebuah kelompok atau individu dalam mencapai targetnya. Memiliki KPI membantu Anda mengukur efektivitas serta kinerja selama proses berjalan.

Adapun KPI SEO merupakan KPI yang diperuntukkan dalam berbagai aktivitas SEO (Search Engine Optimization). Bagi Anda yang mengelola website bisnis, memahami KPI ini esensial sifatnya. 

Sebab, performa SEO pada website diukur melalui metrik dalam KPI. Seberapa berpengaruh strategi SEO dalam meningkatkan visibilitas serta traffic website akan ditentukan oleh KPI.

Hal inijuga termasuk kinerja SEO dalam membantu Anda mencapai tujuan.  Lebih tepatnya, KPI SEO mengukur traffic pada mesin pencari utama berupa Google dan juga Bing.

KPI untuk SEO juga mengukur hasilnya pada dunia nyata khususnya untuk taktik dan strategi SEO (prospek maupun penjualan).

Manfaat KPI SEO

Metrik Utama KPI SEO

Setelah Anda menentukan KPI, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yakni menetapkan metrik yang sesuai. Sejatinya, tidak setiap metrik perlu Anda ukur dan sama ratakan bagi seluruh jenis bisnis. 

Pilih yang sangat relevan saja dengan bisnis Anda. Itulah kenapa, terdapat istilah yang disebut sebagai vanity metric’.

Istilah tersebut berarti metrik yang kurang menghasilkan insight mengenai kinerja sebenarnya, jadi tidak berdampak pada bisnis.  Perlu Anda pahami bahwa vanity metric pada bisnis dapat berbeda menyesuaikan bisnisnya.

Misalnya, metrik keyword difficulty. Beberapa bisnis mungkin menganggapnya penting dalam peringkat keyword. Di sisi lain, terdapat pula bisnis yang tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Jadi, sesuaikan dengan tujuan bisnis Anda dalam menjalankan strategi SEO. 

Adapun metrik utama dalam KPI SEO yang umumnya digunakan mengukur performa SEO yaitu:

  • Conversions

KPI pertama adalah conversions atau konversi. Ini menjadi yang utama untuk Anda perhatikan terlebih jika Anda mengelola bisnis.

Baik itu konversi dalam bentuk penjualan, berlangganan, hingga prospek seperti mendaftar akun dan mengisi formulir.

Melacak conversions menjadi cara paling sederhana untuk membuktikan efektivitas dari upaya SEO Anda. pastikan Anda mencatat apa saja faktor yang dikategorikan sebagai ‘konversi’ pada awal proses pengerjaan suatu campaign

Bila Anda tidak menentukan tolok ukur, maka sulit mengidentifikasi perubahan yang terjadi dari awal upaya SEO berjalan hingga akhir masa campaign.

Bukan hanya jumlah konversinya, Anda pun perlu menghitung rasio konversi yang menjadi persentase traffic organik pada website. Mengukur efisiensi SEO ketika traffic fluktuatif pun jadi lebih mudah. 

Anda bisa menggunakan GA4 (Google Analytics 4) untuk melacak konversi. Buka bagian ‘Admin’, lalu lanjutkan dengan klikEvents’. Kemudian, tandai event yang ingin Anda hasilkan sebagai konversi dan memulai pelacakan.

cara melacak konversions

  • Customer Lifetime Value

Metrik KPI SEO kedua adalah CLV (Customer Lifetime Value). Metrik ini merupakan ukuran prediktif dari keseluruhan laba yang bisa Anda harapkan dari seorang pelanggan sepanjang hubungannya yang terjalin dengan bisnis Anda.

KPI ini sangat penting mengingat keberadaannya menunjukkan nilai secara jangka panjang dari setiap pengunjung yang bisnis Anda ubah sebagai pelanggan. Melalui KPI ini, Anda pun lebih mudah menentukan alokasi investasi SEO.

Customer Lifetime Value juga menjadi metrik pemersatu. Sebab, banyak bisnis yang menggunakan metrik ini sebagai penyempurna dari keputusan bisnis. 

Gunakan CLV dalam membagi basis pelanggan Anda. Hal ini membantu Anda membuat keputusan lebih ideal terkait dengan alokasi dan pengoptimalan sumber daya. 

Contoh, Anda menemukan fakta bahwa pelanggan membeli produk lebih murah namun justru memberikan keuntungan yang lebih banyak.

Ini membantu Anda agar lebih mengoptimalkan penjualan bisnis dan mengarahkan audiens potensial pada produk tersebut.

  • Cost Per Acquisition

Berikutnya, terdapat metrik CPA atau Cost per Acquisition. Fungsi dari metrik KPI SEO satu ini sebagai pengukur jumlah biaya yang Anda butuhkan agar dalam mendapatkan satu pelanggan berkonversi.

Dalam SEO, terdapat berbagai macam biaya. Mulai dari biaya agensi, gaji tim, hingga biaya produksi konten. Itulah mengapa, CPA menjadi KPI yang penting Anda ukur dalam campaign SEO bisnis Anda. 

Perlu perbandingan antara CPA dan CLV demi mengungkap inefisiensi ketika bisnis mengonversi pelanggan baru.

Bila CPA tinggi, artinya Anda menggunakan dana untuk konten dengan menargetkan keyword yang salah. Bisa juga ke basis audiens potensial yang potensi konversinya cukup rendah.

rumus menghitung CPA

Satu hal yang harus Anda ingat adalah campaign dan upaya SEO membutuhkan waktu hingga dampak nyatanya bisa Anda nikmati. Jadi, lacak dan pantau CPA secara berkala agar Anda mendapatkan data yang lebih informatif.

  • Return on Investment

Bila Anda ingin strategi SEO berhasil, maka pastikan Return on Investment (ROI) juga baik. Metrik KPI SEO ini merujuk pada total uang yang didapatkan kembali setelah menginvestasikan sejumlah dana. 

Investasi yang dimaksud adalah sumber daya untuk tujuan pemeliharaan website, produksi konten, campaign untuk menjangkau audiens potensial, hingga upaya SEO lainnya.

Bila ROI positif, artinya Anda berhasil mendapatkan hasil SEO yang sepadan.

Namun, ROI dalam SEO cukup sulit pengukurannya. Ini mengingat dampak nyata SEO yang akan baru terlihat setelah melewati beberapa bulan atau bahkan tahun.

Maka dari itu, Anda tetap harus menunggu ketika berinvestasi pada internal atau eksternal bisnis.

Mari ilustrasikan bahwa Anda membeli konten dengan harga Rp500 ribu. Lalu, Anda menyunting, mengunggah, serta menerbitkan sendiri konten tersebut dengan anggaran mencapai Rp200 ribu. 

Maka, total investasi untuk konten tersebut adalah Rp700 ribu. Bila ROI Anda hitung langsung setelah menerbitkan konten, maka hasilnya akan negatif mengingat konten belum menghasilkan uang.

Namun, setelah Anda menunggu hingga 6 bulan, maka konten sudah menghasilkan konversi serta traffic yang menguntungkan. Nilai konversi tersebut mencapai Rp1 juta. 

Perhitungan ROI dilakukan dengan pengurangan antara total penghasilan dari konversi (Rp1 juta) dengan modal awal investasi (Rp700 ribu). Hasil laba bersih yang Anda peroleh adalah Rp300 ribu. 

Lalu, bagi hasil tersebut dengan modal awal investasi. Hasilnya, return yang Anda terima adalah 42,8%. 

  • Branded vs Non Branded Traffic

Peralihan dari metrik KPI SEO non branded traffic’ ke ‘branded traffic’ menunjukkan bahwa website Anda sukses mengalami perkembangan. 

Perubahan pada persentase pembagian branded traffic dan non branded traffic di website Anda menjadi ukuran penting yang menunjukkan peningkatan.

Biasanya, branded traffic dipicu oleh rekomendasi orang lain atau pengetahuan lampau terkait suatu bisnis. 

Branded traffic memang mengartikan bahwa channel pemasaran Anda berfungsi dengan baik. Namun, branded traffic belum bisa menjadi indikasi kesuksesan upaya SEO Anda. Itulah mengapa, branded traffic tidak umum digunakan menjadi KPI SEO.

Pada sisi lain, non branded traffic biasanya berasal dari individu yang mencari keyword mengenai produk atau layanan dengan peringkat menonjol.

Lebih jelasnya, non branded traffic berasal dari pengguna Google yang mungkin tidak kenal dengan bisnis Anda sebelum melihatnya di Google.

Untuk mendapatkan insight tentang KPI SEO ini lebih jelas, ukur secara terpisah dengan bantuan alat ‘Organic Research’ dari Semrush.

Terapkan filternya yang canggih agar hanya menampilkan data tertentu dengan memilih laporan tentang ‘Positions’.

branded vs non branded traffic

  • Keywords Acquisition

Selanjutnya, terdapat keyword acquisition yang merupakan jumlah keyword untuk mengarahkan pengguna ke website Anda.

Sederhananya, KPI ini membuktikan bahwa jumlah keyword yang berhasil diakuisisi berhubungan dengan traffic website.

Mengukur efektivitas keyword acquisition bisa Anda awali dengan mengkategorikan terlebih dahulu keyword yang diakuisisi. Beberapa kategori keyword yang bisa Anda gunakan di antaranya:

  • Branded keyword;
  • Informational keyword; 
  • Product-specific keyword;
  • Market-specific keyword;
  • Customer-specific keyword;
  • Location-specific keyword.

Memonitor dan memantau metrik KPI SEO satu ini penting bagi Anda. Sebab, Anda akan mendapatkan insight berguna tentang keyword apa saja yang bisa mendatangkan traffic untuk website.

Termasuk alasan atau motif mengapa keyword terkait bisa mendatangkan traffic

  • Google Business Profile Metrics

Sebelumnya dikenal sebagai Google My Business, metrik ini merupakan alat Google yang ditujukan untuk mengelola keberedaan bisnis di dalam Google. Platform ini cocok sekali untuk Anda yang mengembangkan bisnis lokal. 

Setelah Anda menyiapkan profil bisnis Google, maka akan terdapat metrik yang dipantau dan dilacak default pada platform. Ini termasuk tampilan, penelusuran, klik, sekaligus permintaan penunjuk arah.

Bagi bisnis lokal, metrik ini sangat penting sehingga perlu dilacak dalam KPI SEO. Bila profil bisnis, website, atau listing management Anda mengalami perkembangan, maka panggilan atau pencairan terhadap bisnis Anda turut meningkat. 

Memantau metrik ini dan menjadikannya KPI akan menjadi bentuk apresiasi yang tepat terhadap kerja keras Anda.

  • Backlinks

KPI SEO satu ini merupakan hyperlink pada website lain yang diarahkan menuju website Anda. Peran backlinks menyerupai ‘surat rekomendasi’ tentang website Anda untuk Google.

Backlinks pun sangat dipertimbangkan dalam penentuan peringkat atas Google. 

Anda harus paham akan kesehatan profil tautan Anda, khususnya jika dibandingkan dengan kepunyaan kompetitor. Terdapat empat metrik tautan untuk Anda ukur, yaitu:

  • Jumlah keseluruhan domain rujukan;
  • Jumlah keseluruhan backlink;
  • Jumlah tautan yang didapatkan;
  • Jumlah tautan yang sudah hilang.

Menganalisis berbagai tautan tersebut bisa Anda lakukan dengan alat Backlink Audit dan juga Backlink Analysis milik Semrush. Bila hanya menganalisis milik website Anda, maka hasilnya tidak akan begitu memiliki arti. 

cara membandingkan backlinks

Anda harus membandingkan profil tautan bisnis Anda dengan profil tautan milik kompetitor. Anda tinggal menjalankan domain kompetitor melalui alat tersebut. 

  • Organic Traffic

Traffic yang organik mewakili seluruh traffic yang berasal dari mesin pencari. Metrik ini adalah fundamental dalam KPI SEO, sehingga otomatis harus Anda cantumkan dan pertimbangkan. 

Terdapat pula berbagai metrik turunan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, di antaranya:

  • Impressions; 
  • Clicks; 
  • Session;
  • Click-Through Rate (CTR);
  • Active users.

Tidak hanya traffic organik, direct traffic turut menjadi metrik esensial yang harus Anda perhatikan. Lalu, ingat bahwa ada pengguna yang langsung berkunjung ke website tanpa harus mencari via mesin pencari terlebih dahulu. 

Bila sudah seperti itu, maka bisa jadi campaign brand awareness Anda sebelumnya membuahkan hasil.

  • User Engagement

Pada matrik ini, data yang diperlukan meliputi bounce rate, durasi sesi, waktu rata-rata di halaman, sampai dengan halaman per sesi. User engagement menjadi KPI SEO yang krusial menyesuaikan dengan jenis bisnis Anda. 

Namun, Anda perlu menganalisis serta mengevaluasi masing-masing metrik sebagai KPI yang potensial. Khususnya, dalam konteks terkait tujuan bisnis Anda. 

Contoh, bisnis Anda memproduksi konten berformat panjang yang informatif. Ini menjadikan persentase waktu rata-rata di halaman web yang tinggi sebagai indikasi positif. Pengunjung bisa saja menikmati isi dari konten-konten Anda. 

Bila halaman web berisi konten pendek yang sengaja diperuntukkan mengonversi pengunjung, waktu rata-rata di halaman yang tinggi mengindikasikan bahwa konten mungkin membingungkan. Bisa juga konten kurang persuasif dan tidak meyakinkan.

metrik utama kpi SEO

Contoh KPI SEO

Mari kenali dan pelajari tiga contoh KPI untuk SEO yang umum, supaya Anda bisa mengaplikasikannya untuk perkembangan website.

  • Brand Awareness

KPI untuk SEO satu ini mengacu pada tingkat kesadaran suatu audiens dalam mengenali brand Anda. 

Dalam bisnis, membangun awareness terhadap brand jadi hal penting mengingat KPI ini menjadi langkah awal Anda bisa menjalin hubungan dengan konsumen.

Anda bisa memperhatikan berbagai hal di bawah ini untuk mengukur brand awareness:

  • Traffic langsung;
  • Memperoleh liputan media;
  • Traffic rujukan;
  • Profil backlinks;
  • Volume pencarian branded.

Tidak hanya itu, survei juga jadi langkah tepat untuk mengukur kekuatan brand awareness bisnis Anda. Berbagai indikator di atas bisa Anda ukur menggunakan alat analitik seperti Google Analytics.

  • Conversion

Contoh KPI SEO berikutnya adalah conversion (konversi). Berikut berbagai indikator conversion untuk SEO yang harus Anda perhatikan:

  • Penjualan; 
  • Klik email;
  • Unduhan; 
  • Klik kontak bisnis;
  • Konversi yang berasal dari penelusuran organik. 

Berbagai indikator tersebut sifatnya sangat menyesuaikan pada spesifikasi bisnis serta tujuan pemasaran bisnis Anda. Jadi, sebaiknya Anda melakukan pelacakan pada Google Analytics 4.

  • Engagement 

Adapun engagement terdiri dari tiga metrik utama, yaitu: 

  • Keterlibatan sesi per pengguna;
  • Waktu rata-rata keterlibatan sepanjang rentang tanggal tertentu;
  • Waktu rata-rata keterlibatan per sesi.

Engagement yang berbentuk interaksi atau keterlibatan umumnya dihasilkan oleh pengunjung website ketika membuka suatu halaman web.

Semakin bagus metrik KPI SEO ini, akan semakin maksimal efeknya bagi bisnis Anda karena berpotensi mendorong konversi. 

Kesimpulan

Mengukur keberhasilan SEO bisa Anda lakukan dengan melibatkan KPI. Khususnya dengan melibatkan metrik utama seperti conversion, return on investment, sampai dengan user engagement

Demi mengoptimalkan analisis dan evaluasi terhadap KPI SEO, maka Anda harus menerapkan strategi yang efektif. Salah satunya melalui konten SEO yang berkualitas.

Bila pengunjung website tertarik dengan konten web Anda, maka potensi conversion hingga user engagement meningkat pun semakin besar.

Mari andalkan IndonesianWriter sebagai Jasa Penulis Artikel SEO Anda! Tim penulis kami menjamin isi konten relevan, berkualitas, dan mengesankan bagi pembaca.

Kualitas kami unggulan karena mengutamakan orisinalitas, jadi 100% human writer! Hubungi kami dan wujudkan strategi SEO yang berhasil!

jasa penulis artikel

Jangan Lupa Share Artikel Ini ke Sosial Media Ya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Reddit
Ingin membuat website bisnis yang profesional dan responsif?
Order sekarang dan dapatkan harga spesial!​

Subscribe Sekarang

Dapatkan secara langsung berbagai macam artikel tentang content writing, SEO dan digital marketing melalui email Anda. Subscribe sekarang dan nikmati konten kreatif kami!

Baca Juga Artikel Lainnya :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


id_IDIndonesian