Spam link atau yang biasa juga disebut sebagai link spam atau toxic backlink merupakan salah satu jenis praktik SEO yang sangat tidak direkomendasikan, karena bisa membawa banyak dampak buruk bagi performa suatu website di mesin pencari.
Sayangnya, masih banyak website yang tanpa sadar ternyata memiliki sejumlah tautan yang berpotensi terdeteksi sebagai spam. Apakah web Anda salah satunya? Jika iya, simak dampak hingga cara mengatasinya di sini!
Apa itu Spam Link?
Link atau tautan spam pada dasarnya adalah sebuah tautan yang dipasang dengan tujuan memanipulasi peringkat situs di hasil pencarian.
Tautan ini biasanya tidak relevan dengan konten yang ditautkan, sebab hanya bertujuan untuk meningkatkan trafik menuju website target secara tidak alami. Secara umum, ada dua kategori utama tautan spam, yaitu:
- Self-created Spam Links (Dibuat Sendiri)
Sesuai namanya, ini adalah tautan yang dibuat atau diperoleh secara tidak sah dengan tujuan untuk meningkatkan peringkat situs Anda.
Contoh praktiknya yaitu membeli tautan dari website lain, bertukar tautan dengan pemilik web lain, atau menambahkan tautan di komentar blog dan forum dengan cara spamming.
- Negative SEO (Dibuat Orang Lain)
Sedangkan negative SEO adalah jenis tautan spam yang dibuat secara jahat oleh pihak lain dengan tujuan merusak peringkat web Anda.
Mereka melakukan ini dengan cara membuat banyak tautan berkualitas rendah yang mengarah ke situs target.
Bagaimana Cara Google Melawan Spam Link?
Anda perlu tahu bahwa Google sangat serius dalam melawan tautan spam. Mereka menggunakan algoritma dan sistem berbasis AI untuk mendeteksi dan menetralkan berbagai link tersebut.
Selain itu, mereka selalu memperbarui algoritma deteksi link spam ini secara rutin. Salah satu update terbaru yang paling signifikan adalah algoritma Penguin yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012.
Algoritma ini dirancang secara khusus untuk mengidentifikasi dan menghukum situs web yang ditemukan menggunakan taktik link spamming. Sejak tahun 2016, sistem Penguin ini telah menjadi bagian integral dari algoritma inti Google
Selain itu, Google juga mengembangkan sistem berbasis AI bernama SpamBrain pada tahun 2018, dan terakhir kali diperbarui pada tahun 2022. SpamBrain dirancang untuk mendeteksi situs yang menggunakan teknik manipulatif untuk membangun tautan.
Sistem ini mampu menangani 99% spam secara otomatis, sedangkan 1% sisanya akan ditangani secara langsung oleh tim webspam Google secara manual. Artinya, berbagai halaman yang muncul di indeks Google telah melewati tahap pemeriksaan yang ketat.
Dalam berbagai sistem deteksi link spam Google ini, mereka akan menganalisis pola dan karakteristik dari tautan yang dicurigai sebagai spam, seperti sumber URL dan anchor text.
Jika website Anda terkena deteksi manual, maka akan muncul notifikasi di Google Search Console, tepatnya di bawah menu “Security & Manual Actions”.
Apabila ternyata memang terbukti sebagai spam, maka Google akan memberikan penalti dengan cara menurunkan peringkat web terkait di mesin pencari, atau bahkan menghapusnya dari indeks pencarian.
Jenis-Jenis Spam Link
Berdasarkan metode yang digunakan, ada beberapa jenis link yang berpotensi terdeteksi sebagai spam, di antaranya yaitu:
-
Buying Links
Sesuai namanya, ini adalah praktik membeli tautan dari situs lain dengan harapan dapat meningkatkan peringkat web sendiri di mesin pencari.
Sayangnya, ternyata saat ini ada banyak sekali pihak yang menyediakan jasa jual beli backlink. Meskipun merupakan cara instan untuk link building, namun sebenarnya tindakan ini melanggar kebijakan Google.
Dengan algoritma yang dijelaskan sebelumnya, mesin pencari dapat dengan mudah mendeteksi tautan yang dibeli dan memberikan penalti pada situs yang melakukannya, sehingga dapat menyebabkan penurunan peringkat di SERP.
Selain melanggar kebijakan Google, buying links juga ternyata tidak memberikan nilai tambah bagi pengguna.
Hal ini karena tautan yang dibeli biasanya tidak relevan dengan konten dan hanya bertujuan untuk manipulasi SEO. Tentunya, ini dapat merusak reputasi situs Anda dan mengurangi kepercayaan pengunjung.
-
Automated Links
Jenis spam link selanjutnya adalah automated links, yaitu tautan yang dihasilkan secara otomatis oleh perangkat lunak atau bot.
Teknik ini digunakan untuk menciptakan banyak tautan sekaligus dalam waktu singkat tanpa mempertimbangkan kualitas atau relevansinya dengan konten terkait. Padahal, Google lebih menghargai kualitas dibanding kuantitas atau jumlah.
Sehingga, sama seperti buying links, jenis tautan ini sangat mudah terdeteksi oleh Google dan dapat mengakibatkan hilangnya kredibilitas situs Anda.
-
Hidden Links
Tautan tersembunyi atau hidden links merupakan jenis link spam yang disembunyikan di dalam konten web sehingga tidak mudah terlihat oleh pengguna.
Teknik ini sering digunakan dengan cara menyembunyikan tautan di balik gambar atau menggunakan warna latar belakang yang sama dengan teks. Tujuannya adalah untuk mengarahkan pengguna ke situs lain tanpa mereka sadari.
Meskipun mungkin terlihat efektif, hidden links sangat tidak disarankan karena ternyata melanggar pedoman mesin pencari. Selain itu, praktik ini juga merusak pengalaman pengguna karena mereka bisa diarahkan ke situs yang tidak relevan.
-
PBN Links
Private Blog Networks (PBN) adalah jaringan situs yang dibuat khusus untuk memberikan tautan balik ke situs utama. PBN links ini seringkali digunakan untuk meningkatkan peringkat situs dengan cara yang tidak alami.
Memang benar, penggunaan PBN dapat memberikan efek jangka pendek yang positif, tetapi risiko penalti dari mesin pencari jauh lebih besar.
Sebab mesin pencari, terutama Google, sangat menentang penggunaan PBN. Dengan algoritmanya, mereka dapat mendeteksi dan memberikan penalti pada situs yang terlibat dalam praktik ini.
-
Link Farms
Kurang lebih, link farms memiliki cara kerja yang sama dengan PBN Links. Pada intinya, ini merupakan kelompok situs yang saling memberikan tautan satu sama lain dengan tujuan untuk meningkatkan peringkat mesin pencari.
Berbagai situs web ini biasanya tidak memiliki konten yang berkualitas dan hanya dibuat untuk menukar tautan.
Itu sebabnya, Google dan mesin pencari lainnya menganggap praktik link farming sebagai salah satu tindakan yang manipulatif dan melanggar pedoman mereka.
-
Spam Posting atau Spam Comment
Spam posting adalah tindakan membagikan tautan secara berlebihan di forum publik, kolom komentar, atau platform lain yang tidak sesuai.
Sedangkan spam comment adalah praktik meninggalkan komentar di blog atau forum yang berisi tautan balik ke situs target.
Teknik ini sangat sering digunakan oleh spammers karena memang mudah dilakukan dan tidak memerlukan banyak usaha.
Namun, spam jenis ini sangat mudah terdeteksi oleh algoritma mesin pencari, dan tentunya dan dapat merusak reputasi website.
Sebab, pengguna yang melihat tautan tidak relevan dalam komentar atau postingan forum akan cenderung menganggap website Anda tidak profesional dan kurang dapat dipercaya.
-
Nofollow Links
Terakhir ada nofollow links, yaitu tautan yang menggunakan atribut rel=”nofollow”, yang intinya bertujuan memberi tahu mesin pencari untuk tidak mengikuti atau memberikan otoritas pada tautan tersebut.
Meskipun nofollow links sendiri sebenarnya tidak dianggap sebagai spam, sayangnya ada banyak orang juga yang menggunakan teknik ini untuk mencoba mengelabui detektor spam Google.
Namun ternyata, sebenarnya tautan ini tidak memberikan banyak manfaat dalam hal peningkatan ranking di SERP. Meski demikian, menggunakan nofollow dapat membantu mencegah spam tanpa mengorbankan pengalaman pengguna.
Dampak jika Melakukan Spam Link
Dari berbagai penjelasan sebelumnya, mungkin Anda sudah tahu apa dampak dan konsekuensi dari praktik link spamming, yaitu memperoleh hukuman atau penalti dari mesin pencari.
Penalti ini bisa dalam bentuk penurunan peringkat di halaman hasil pencarian (SERP), atau bahkan penghapusan halaman web Anda dari indeks mesin pencari.
Singkatnya, berbagai penalti tersebut bisa mengurangi visibilitas dan trafik website Anda. Sehingga, alih-alih meningkatkan pengunjung, website Anda justru berpotensi mengurangi penurunan lalu lintas.
Cara Mengatasi jika Kena Penalti Google Akibat Spam Link
Lalu, bagaimana caranya jika website Anda ternyata memiliki tautan spam dan berhasil terdeteksi oleh Google?
Dalam kasus ini, Anda bisa mengatasi dampak penalti yang diberikan dengan beberapa langkah berikut:
-
Audit Profil Link
Anda bisa menggunakan alat SEO seperti SEMrush ataupun Google Search Console untuk melihat profil backlink situs Anda dan menemukan link yang mencurigakan.
Saat melakukan audit ini, fokuslah pada link dengan Toxicity Score yang tinggi.
-
Buat File Disavow
Selanjutnya, jika Anda menemukan link spam yang dibuat sendiri, buat file disavow untuk memberitahu Google agar mengabaikan link tersebut saat mengindeks dan menentukan peringkat website Anda.
-
Kirim File Disavow ke Google
Terakhir, unggah file disavow Anda ke Google’s Disavow Tool di Google Search Console untuk mengurangi dampak negatif dari link tersebut. Meski Anda tidak akan menerima notifikasi, namun Anda bisa memantau hasilnya sendiri.
Melakukan spam link mungkin terlihat seperti cara cepat untuk meningkatkan peringkat web Anda di mesin pencari. N
amun, dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan bagi website, apalagi Google sekarang sudah memiliki algoritma canggih untuk mendeteksinya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan teknik SEO yang etis dan sesuai pedoman Google. Jika konten Anda berkualitas, tentunya backlink berkualitas bisa diperoleh dengan sendirinya.
Butuh konten berkualitas untuk strategi content marketing yang efektif? Kami siap membantu, hubungi kami sekarang!
FAQ
- Apa Bahayanya jika Mempunyai Toxic Backlinks?
Toxic backlinks bisa menyebabkan penalti dari Google, menurunkan peringkat situs, mengurangi visibilitas, dan merusak reputasi web Anda. Selain itu, tautan ini dapat mengurangi pengalaman pengguna karena tidak relevan dengan konten yang dibuat.
- Apakah Spam Link akan Berdampak pada SEO?
Ya, tautan spam sangat berdampak negatif pada SEO. Google dapat mendeteksi dan memberikan penalti pada situs yang terbukti menggunakan tautan ini, sehingga bisa berakibat pada penurunan peringkat dan visibilitas situs Anda di hasil pencarian.