Picture of Junda Yanti

Junda Yanti

Junda adalah seorang penulis dan copywriter berpengalaman 5 tahun. Ia memiliki minat yang besar dalam dunia kepenulisan, SEO, dan berbagai bidang lainnya. Junda percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ikuti dia di LinkedIn
Home » Blog » SEO » Content Mapping: Kunci Tingkatkan Efektivitas Strategi SEO Anda!

Content Mapping: Kunci Tingkatkan Efektivitas Strategi SEO Anda!

content mapping

Daftar Isi

Content mapping atau pemetaan konten menjadi trik yang ampuh meningkatkan efektivitas strategi SEO Anda. Bukan tanpa sebab, pemetaan konten memudahkan penargetan audiens potensial bagi bisnis Anda.

Bahkan, audiens potensial bisa berubah menjadi pelanggan setia. Mengapa demikian?

Ini berhubungan dengan aspek-aspek yang dilibatkan dalam pemetaan konten. Seperti awareness, consideration, hingga decision, yang kemudian dikombinasikan menjadi buyer’s journey.

Pada artikel kali ini, IndonesianWriter akan mengenalkan Anda pada pemetaan konten dan esensinya bagi SEO.

Terdapat juga bagaimana membuat pemetaan yang efektif agar konten mampu mendukung strategi SEO. Mari simak hingga akhir!

Apa Itu Content Mapping?

Content mapping merupakan proses menyesuaikan konten dengan kebutuhan target audiens yang spesifik pada tahap perjalanan pembeli (buyer’s journey). Lebih jelasnya, pemetaan konten membantu Anda mendefinisikan bagaimana audiens Anda.

perjalanan pembeli

Buyer’s journey sendiri terdiri dari tahap Awareness (Kesadaran), Consideration (Pertimbangan), serta Decision (Keputusan). Audiens yang berada di tahap Awareness baru memahami masalah atau keluhan yang dimilikinya. 

Kemudian, tahap Consideration merupakan tahap ketika audiens sadar akan solusi yang dibutuhkan untuk masalah atau keluhan tersebut. Akhirnya, tahap Decision menjadi saat audiens memutuskan untuk mendapatkan atau membeli solusi tersebut. 

Melalui content mapping, Anda bisa memahami konten seperti apa yang audiens butuhkan dalam setiap fase buyer’s journey. Khususnya ketika fase mengambil keputusan.

Kemudian, Anda menyampaikan konten tersebut sebagai panduan bagi audiens dari tahap awareness hingga decision.

Singkatnya, pemetaan konten merencanakan dan mengatur bagaimana website Anda bisa menyediakan konten yang tepat demi menjangkau audiens yang tepat pada waktu yang tepat pula.

Anda harus memastikan bahwa perencanaan tersebut juga menerapkan strategi yang efektif agar konten lebih relevan dan bersifat lebih personal dengan setiap tipe audiens.

Pemetaan konten juga menjadi cara menghindari konten duplikat, sebab Anda memiliki dokumentasi konten existing yang lengkap. 

Mengapa Content Mapping Penting untuk SEO?

Seperti telah disebutkan di awal artikel, pemetaan konten adalah trik ampuh yang dapat meningkatkan efektivitas strategi SEO. Berikut berbagai alasan yang melatarbelakanginya:

  • Penargetan dan Relevansi Konten Lebih Optimal 

Sebagai mesin pencari utama, Google ingin menampilkan hasil pencarian yang paling relevan untuk setiap query atau pertanyaan dari audiens. Semakin kuat relevansi suatu konten, maka akan semakin besar potensi konten mendapatkan peringkat tinggi pada hasil pencarian. 

Melalui pemetaan konten, Anda bisa mengoptimalkan relevansi konten. Caranya dengan menyesuaikan dan menyelaraskan konten dengan search intent atau maksud pencarian target audiens Anda pada setiap tahap buyer’s journey. 

  • Keterlibatan Audiens Meningkat

Content mapping mengoptimalkan relevansi konten. Ini membuat konten lebih menarik karena secara langsung mendiskusikan mengenai tujuan serta kebutuhan audiens.

Dampak positifnya adalah keterlibatan audiens dengan konten Anda meningkat. Sebab, konten yang relevan dan menarik membuat audiens bertahan lebih lama di website Anda.

jasa penulis artikel berkualitas

Bounce rate atau rasio pentalan pun lebih rendah serta interaksinya lebih tinggi. Berbagai hal tersebut menjadi sinyal bagi Google bahwa website Anda berkualitas dan layak mendapatkan peringkat tinggi pada hasil pencarian. 

  • Optimasi Kata Kunci Lebih Efektif

Kata kunci (keyword) termasuk fondasi SEO. Melalui pemetaan konten, Anda juga mengidentifikasi kata kunci yang audiens gunakan sepanjang proses perjalanan pembeli.

Anda jadi bisa mengetahui keyword apa yang audiens pilih dalam setiap tahap siklus perjalanan pembeli tersebut. Setelah itu, Anda dapat memasukkan frasa atau istilah kata kunci tersebut ke halaman website yang ingin Anda optimasi. 

Manfaat dari penargetan kata kunci memudahkan Anda memenuhi berbagai minat dan kebutuhan audiens. Termasuk turut memaksimalkan visibilitas organik Anda di mesin pencari. 

Adapun untuk mencari kata kunci yang tepat Anda dapat memanfaatkan beberapa tools yang ada. Tertarik? Baca selengkapnya di “15 Rekomendasi Tools Keyword Terbaik Tahun Ini!“.

  • Penyampaian Konten yang Terstruktur

Sebuah content mapping yang terencana dengan baik memudahkan Anda untuk menciptakan arsitektur konten website yang lebih jelas serta terorganisir. Website pun mampu mengoptimalkan pengalaman audiens yang berkunjung berkat konten terstruktur tersebut.

Mesin pencari juga lebih mudah untuk merayapi (crawling) serta mengindeks (indexing) halaman website Anda. Tidak hanya itu, Anda juga bisa meningkatkan otoritas website untuk topik tertentu. Anda hanya perlu menautkan konten terkait secara tematis agar lebih strategis. 

Baca Juga: Strategi Link Building yang Perlu Anda Ketahui.

  • Memudahkan Pembaruan Konten

Pemetaan konten juga menyediakan ringkasan lengkap tentang konten pada website Anda. Ringkasan tersebut menjabarkan bagaimana hubungan antara berbagai konten serta masing-masing tahapannya dalam perjalanan pembeli. 

Memiliki pemetaan konten berarti memudahkan Anda melihat bagian website mana yang telah kedaluwarsa atau tidak relevan lagi. Jadi, bagian tersebut bisa Anda kembangkan kembali menyesuaikan dengan pembaruan yang ada.

Pembaruan konten sangat penting mengingat mesin pencari menyukai konten terkini dan terbaru. Bila Anda memperbarui konten secara berkala, maka peringkat website di mesin pencari akan terjaga bahkan berpotensi meningkat seiring waktu.

Cara Membuat Content Mapping yang Efektif

Kini Anda memahami bahwa pemetaan konten penting bagi strategi SEO. Selanjutnya, mari pelajari bagaimana cara membuat mapping yang efektif untuk konten website Anda berikut ini:

content mapping

  • Lakukan Riset Audiens dan Kembangkan Persona Pembeli

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset audiens. Riset diperlukan untuk mendapatkan pemahaman lebih jelas mengenai segmentasi audiens potensial yang beragam. 

Manfaat riset sendiri juga memudahkan Anda menguasai apa kebutuhan, target, motivasi, serta tujuan yang ideal bagi audiens. Membuat konten pun juga lebih efektif karena relevan serta bisa memenuhi kebutuhan hingga tujuan audiens.

Setelah riset, Anda bisa mengembangkan persona pembeli yang mewakili kriteria target audiens. Mulai dengan mengumpulkan berbagai informasi tentang pelanggan Anda yang sudah ada saat ini. 

Lakukan dengan cara seperti wawancara, survei, analisis website, hingga layanan pelanggan. Data yang perlu Anda cari meliputi demografi seperti lokasi, usia, data psikografis hingga tingkat pendapatan.

Anda juga bisa menyertakan pertanyaan mengenai minat pribadi, preferensi gaya hidup, serta preferensi pembelian. Pelajari apa tantangan yang memotivasi pelanggan untuk mencari produk maupun layanan bisnis Anda.

Setelah seluruh date tersebut terkumpul, saatnya menyusun buyer persona atau persona pembeli. Pastikan setiap persona spesifik dan terperinci. Contohnya:

Demografi: Usia 24, domisili di Bandung, belum menikah, guru sekolah dasar.

Selain demografi, buyer persona umumnya terdiri dari peran profesional, tantangan, sasaran, ciri perilaku, faktor keputusan, hingga jenis konten yang diminati.

  • Pahami dan Petakan Perjalanan Pembeli (Buyer’s Journey)

Langkah kedua dalam membuat content mapping yang efektif adalah memahami dan memetakan buyer’s journey.

Tahap ini menjadi panduan pembuatan konten agar memenuhi kebutuhan setiap persona pembeli pada masing-masing tahap pengambilan keputusan. 

Adapun perjalanan pembeli meliputi tiga fase utama sebagai berikut:

1. Awareness (Kesadaran)

Fase ini adalah saat persona pertama kalinya sadar terdapat suatu kebutuhan atau masalah.

Misalnya, ada persona Haikal sebagai pemasar digital. Persona ini menyadari bahwa ia harus meningkatkan ROI (Return on Investment) pemasarannya.

Haikal pun mencari ide di Google dan mengklik salah satu postingan blog Anda tentang edukasi. Isinya fokus pada berbagai strategi pemasaran digital. 

2. Consideration (Pertimbangan)

Pada fase ini, persona Haikal akan mengevaluasi berbagai solusi untuk mengatasi masalah utamanya.

Sebagai contoh, Haikal menyadari bahwa timnya membutuhkan platform baru untuk mengoptimalkan campaign pemasaran digital yang lebih efektif. 

Haikal pun kemudian riset berbagai fitur dan kelebihan pada alat yang berbeda. Ia ingin mengetahui alat mana yang ideal untuk memenuhi kebutuhannya.

Haikal juga membaca panduan perbandingan serta menonton video tutorial produk yang Anda sediakan. Harapannya, Haikal bisa memahami lebih jelas apa yang bisnis Anda tawarkan. 

3. Decision (Keputusan) 

Akhirnya, Haikal selesai mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada dan sudah mantap membuat keputusan pembelian. Haikal sebenarnya telah siap membeli produk atau layanan Anda. 

Namun, ia membaca ulasan positif dari pelanggan lainnya pada halaman testimonial demi meredakan keraguan dan memantapkan tindakannya. Setelah yakin, Haikal melakukan pembelian dan mengakses mobile banking untuk pembayaran.

  • Tentukan Format dan Jenis Konten yang Tepat

Setelah Anda memetakan buyer’s journey, tentukan format serta jenis konten yang tepat. Pendekatan yang umumnya digunakan yakni dengan tiga kelompok format berupa:

Contoh format buyer’s journey

  • Kumpulkan Semua Informasi dalam Content Map

Anda juga perlu memastikan untuk mendokumentasikan seluruh data dan informasi yang sudah terkumpul ke content map. Hal ini merupakan langkah tepat yang akan memudahkan Anda dan tim mengevaluasi serta mengoptimasi konten di masa mendatang.

Berbagai data dan informasi tersebut bisa Anda kombinasikan ke sebuah peta konsep atau tabel. Isinya meliputi persona pembeli, fase perjalanan pembeli bagi masing-masing audiens, serta jenis konten yang ideal. 

  • Optimalkan Konten Lama dan Baru

Setelah itu, Anda dapat mengoptimalkan konten lama dengan mencocokkannya pada setiap fase buyer’s journey. Manfaat dari melakukan optimasi konten yang telah ada yakni menjangkau audiens yang lebih spesifik dan lebih luas.

Selain itu, Anda juga dapat mengobservasi konten pada fase apa yang sekiranya belum optimal. Baru setelah itu rencanakan pembuatan konten yang baru demi mengisi kekurangan dari berbagai konten lama tersebut.

  • Perbarui Tautan Internal dengan Strategi yang Tepat

Satu lagi cara membuat content mapping yang efektif, yaitu memperbarui internal link menggunakan strategi yang tepat. Tautan internal sendiri menjadi rute yang audiens ambil dari satu halaman website menuju halaman lain. 

Peran tautan internal sangat penting, khususnya dalam navigasi website. Tidak hanya itu, tautan internal turut memudahkan pendistribusian ekuitas tautan yang berasal dari halaman dengan otoritas tinggi menuju halaman dengan otoritas rendah. 

Tetapi, setiap halaman perlu berisi tautan yang akan mengarahkan audiens menuju langkah selanjutnya pada setiap fase buyer’s journey. Ini mengingat tujuan akhir website adalah menghasilkan leads atau konversi. 

Sebagai ilustrasi, Anda mengelola bisnis yang menjual teknologi smart home (rumah pintar). Strateginya akan terlihat sebagai berikut:

Postingan blog tentang ‘Memaksimalkan Keamanan Rumah’ (konten TOFU) beri tautan internal ke → panduan komparasi tentang ‘Sistem Keamanan Smart Home Terbaik’ (konten MOFU).

Lalu, panduan tersebut beri tautan internal ke halaman testimonial website (konten BOFU).

Tools untuk Membantu Content Mapping

Pemetaan konten yang efektif dapat Anda lakukan dengan mudah menggunakan berbagai tools di bawah ini:

  • HubSpot. Tersedia HubSpot CRM (Customer Relationship Management) untuk mengelola informasi dan data audiens serta menemukan audiens potensial menurut sistem lead scoring;
  • Semrush. Terdapat tools pemasaran konten yang memudahkan pengelolaan content map, seperti riset topik sampai dengan kalender perencanaan;
  • Google Spreadsheet. Khusus tools ini, Anda bisa mendokumentasikan konten yang ingin digunakan dalam pemetaan konten serta mengaturnya agar lebih rapi. 

Contoh Content Mapping

Berikut adalah contoh pemetaan konten dengan persona pembeli seorang Karin, sang pemilik studio pilates:

Contoh Content Mapping

Contoh di atas ideal dengan deskripsi persona pembeli dan setiap tahap perjalanan pembelinya. 

Kesimpulan

Content mapping menjadi trik ampuh yang bisa Anda terapkan agar strategi SEO lebih efektif. Sebab, memetakan konten mengoptimalkan relevansi dan penargetan konten, meningkatkan keterlibatan audiens, mengoptimalkan keyword, membuat konten lebih terstruktur, hingga memudahkan pembaruan konten. 

Untuk membuat pemetaan konten yang efektif, pastikan Anda melakukan langkah yang tepat.

Mulai dari riset dan mengembangkan persona pembeli, memetakan perjalanan pembeli, menerapkan format dan jenis konten yang sesuai, hingga memperbarui tautan internal secara strategis. 

Anda bisa menggunakan Jasa Penulis Artikel SEO dari IndonesianWriter untuk pemetaan konten yang praktis!

Tim kami akan memastikan setiap konten mampu memenuhi kebutuhan target audiens Anda pada masing-masing fase perjalanan pembelinya. Hubungi kami untuk diskusi lebih detail!

jasa penulis artikel

Jangan Lupa Share Artikel Ini ke Sosial Media Ya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Reddit
Ingin membuat website bisnis yang profesional dan responsif?
Order sekarang dan dapatkan harga spesial!​

Subscribe Sekarang

Dapatkan secara langsung berbagai macam artikel tentang content writing, SEO dan digital marketing melalui email Anda. Subscribe sekarang dan nikmati konten kreatif kami!

Baca Juga Artikel Lainnya :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


id_IDIndonesian