Hilyatun Najiyah

Hilyatun Najiyah

Ziya adalah penulis digital marketing berpengalaman 3 tahun yang berkomitmen membantu bisnis mencapai targetnya melalui konten digital. Ikuti dia di LinkedIn
Home » Blog » Content » Apa itu Content Plan? Ini Manfaatnya bagi Bisnis!

Apa itu Content Plan? Ini Manfaatnya bagi Bisnis!

Content Plan

Daftar Isi

Content plan merupakan salah satu bagian penting dalam pemasaran digital. Konten yang telah dirancang dengan baik memiliki peluang besar untuk memberikan hasil yang lebih efektif terhadap strategi pemasaran yang telah dibuat.

Sementara itu, tanpa menggunakan konten plan, Anda akan lebih sulit membuat konten yang tepat untuk target audiens. Akibatnya, engagement yang didapatkan oleh perusahaan menjadi kurang optimal. 

Oleh karena itu, mari kenali terlebih dahulu apa itu perencanaan konten, manfaatnya, hingga cara membuatnya. Berikut informasinya!

Apa itu Content Plan?

Ini merupakan sebuah perencanaan pembuatan konten dengan tujuan untuk mempermudah proses pencapaian tujuan bisnis.

Biasanya, perencanaan ini akan dimulai dari ide konten yang sesuai untuk target market, platform yang dipakai, hingga penentuan waktu untuk mengunggah konten. 

Dalam membuat content plan, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu. Tujuannya, agar konten yang dibuat bisa tepat sasaran dan cocok dengan target market yang dituju.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam riset seorang content planner adalah mengumpulkan sentimen konsumen pada merek, kebiasaan konsumen di social media, serta mengumpulkan informasi lainnya dari berbagai platform.

Setelah riset dilakukan, Anda akan menemukan banyak informasi penting untuk membuat perencanaan konten yang tepat sesuai kebutuhan target pasar. Bila kebutuhan pasar bisa dipenuhi, engagement akan meningkat secara otomatis. 

Meningkatnya hubungan dengan konsumen dapat mempengaruhi seluruh strategi pemasaran. Lead conversion akan naik dan prospecting menjadi lebih mudah. 

Content Plan

Perbedaan Content Plan dengan Content Strategy

Content planner dengan content strategy merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya memang memiliki peran penting dalam pemasaran digital, tapi fokusnya berbeda.

Content planner lebih fokus pada proses merencanakan sebuah konten sebelum dibuat

Planner ini berfungsi untuk menentukan jadwal pengunggahan konten, platform yang digunakan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan perencanaan.

Sementara itu, content strategy merupakan strategi dari semua konten yang telah dibuat, baik itu secara tertulis maupun bentuk visual.

Dalam hal ini, Anda perlu menentukan jenis konten seperti apa yang harus dibuat, mengetahui alasan pembuatan konten, serta mengetahui tujuan dari pembuatan konten tersebut.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Content Writer

Manfaat Content Plan

Selain mengetahui perbedaan content planner dengan content strategy, mungkin Anda penasaran apa manfaat content planner bagi bisnis dalam dunia pemasaran digital.

Adapun manfaatnya yaitu sebagai berikut:

  • Penyusunan Konten Lebih Konstan

Dengan membuat content plan, Anda dapat mengunggah konten dengan lebih konsisten. Pasalnya, jadwal dan waktu untuk mengunggah konten telah tersusun dengan jelas.

  • Pendistribusian Konten Lebih Jelas

Content planner tidak hanya bermanfaat untuk membuat jadwal dan waktu posting, tetapi juga membuat pendistribusian artikel menjadi lebih jelas.

Mulai dari kapan dan platform apa yang akan digunakan untuk menyebarluaskan konten tersebut. Biasanya, hal ini sudah ditentukan sejak awal pada content planner.

  • Meningkatkan Efektivitas Konten

Pada saat proses penyusunan planner, biasanya akan dilakukan penyesuaian pada beberapa aspek tertentu agar lebih “kena” dengan target pasar.

Misalnya, konten akan diposting pada jam pulang kerja jika target yang dituju merupakan para karyawan.

Hal ini dapat meningkatkan  efektivitas dari  performa konten yang telah dibuat. Selain itu, kemungkinan besar konten akan sampai pada target yang dituju.

Cara Membuat Content Plan

Dalam penyusunan sebuah content planner, Anda perlu memperhatikan tugas, proses pembuatan, serta terus memantau perkembangan konten tersebut.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat planner konten yang tepat, yaitu:

1. Bangun Strategi Konten

Hal pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan perencanaan konten yaitu membangun strategi konten.

Strategi ini akan menjadi acuan dalam menentukan tujuan, target audiens, platform distribusi, serta aspek penting lainnya. Dalam membuat strategi konten ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Menentukan Tujuan

Konten untuk pemasaran harus mempunyai tujuan. Tujuan ini harus memiliki prinsip SMART (specific, measurable, actionable, relevant, time-bound). 

  • Memahami Audiens

Memahami audiens yang menjadi target pasar tentu sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Beberapa hal yang perlu diketahui dari konsumen yaitu topik yang mereka sukai, platform media sosial yang digunakan, serta format konten yang mereka minati.

  • Riset Audiens

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan riset audiens. Dua cara tercepat yang bisa dilakukan yaitu menganalisis data yang Anda miliki dan menjangkau konsumen atau pengikut.

Anda dapat mengirim email pribadi untuk menghubungi mereka. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan platform survei seperti Google Forms, Qualtrics, Typeform, atau SurveyMonkey untuk memudahkan riset audiens.

Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan media sosial yang memiliki fitur untuk membuat polling. Contohnya seperti Instagram, LinkedIn, YouTube, dan lainnya.

2. Buat Template atau Platform yang Tepat 

Untuk membuat content plan, Anda dapat menggunakan spreadsheet sederhana atau menggunakan alat project management

Tidak ada aturan baku platform yang digunakan untuk membuat perencanaan konten. Namun, planner harus mencakup beberapa elemen penting seperti judul, format konten, penanggung jawab, tanggal mengunggah, serta status.

Namun, hal ini tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan platform yang digunakan. Sebagai gambaran, Anda bisa melihat contoh content plan di bawah ini:

  • Media Sosial

Perencanaan konten untuk media sosial, setidaknya harus mencakup keterangan, tagar, tautan, jenis file berupa gambar atau video, tanggal dan waktu posting, serta pengguna yang akan ditandai.

  • Blog

Content planner untuk konten blog harus mencantumkan judul, jenis artikel, tag judul dan meta deskripsi, nama penulis artikel, kata kunci utama, kata kunci pendukung, serta CTA. 

  • Podcasting

Untuk kebutuhan podcasting, sebuah planner konten harus menyertakan judul dan topik, nama tamu, informasi kontak tamu, biodata tamu, tautan ke skrip, file audio asli, file audio hasil editing, serta tanggal dan waktu perekaman podcast tersebut.

3. Temukan Topik yang Relevan

Menemukan topik yang sesuai dengan audiens dan bisnis yang Anda kelola, kadang menjadi tantangan tersendiri. Terutama jika Anda memiliki target untuk mempublikasikan beberapa konten pada setiap minggu.

Agar tidak bingung mencari topik, Anda bisa mengandalkan beberapa tools seperti Semrush, Ubersuggest, Google Keyword Planner, dan tools sejenis lainnya.

cara membuat content plan

Tools tersebut dapat memberi rekomendasi topik tertentu yang berkaitan dengan kata kunci yang Anda masukkan. 

Pilihlah topik yang memiliki peringkat baik di mesin pencari. Semakin tinggi volume dari topik tersebut semakin tinggi pula minat audiens pada topik tersebut.

4. Tentukan Penanggung Jawab atau Deadline

Dalam membuat content plan, Anda harus menentukan penanggung jawab dan deadline dari tugas yang telah dibuat.

Hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan tugas tersebut dikerjakan oleh orang yang tepat dan dapat selesai dalam tenggat waktu yang ditentukan. 

Misalnya, Anda ingin membuat sebuah video Instagram untuk membuat pengumuman terkait produk baru di toko Anda. Maka, dalam content planner harus tertulis kurang lebih seperti ini:

Contoh Content Planner

5. Jadwalkan Konten 

Apabila platform yang Anda gunakan mendukung fitur schedule, ada baiknya Anda menjadwalkan konten langsung pada platform tersebut. Hal ini dapat membantu memastikan konten akan diunggah secara teratur pada platform tersebut. 

Ada beberapa platform yang memiliki fitur penjadwalan, di antaranya Facebook Business, Instagram Business, Pinterest Business, halaman perusahaan pada LinkedIn, YouTube, WordPress, dan lainnya. Masing-masing memiliki fitur yang khas. 

6. Evaluasi dan Mengukur Hasil

Membuat content plan merupakan sebuah pekerjaan berkelanjutan. Setelah rencana konten dijalankan, Anda perlu mengevaluasi hasil dari strategi konten dan perencanaan konten yang dibuat. 

Pengukuran hasil bisa dimulai dari monitoring tujuan pemasaran konten secara keseluruhan. Untuk memastikan tujuan dapat tercapai dengan baik, Anda harus selalu memantau performa dari setiap konten yang diunggah.

Hal ini dapat membantu Anda untuk mengevaluasi performa dari planner konten yang dibuat.

Namun, perlu diingat bahwa setiap konten memiliki metrik yang berbeda. Tergantung dari platform yang digunakan. Misalnya, Anda bisa melihat contoh di bawah ini:

  • Media Sosial

Metrik media sosial terdiri dari reach, impressions, follower growth, dan engagement seperti like, share, dan comment.

  • Postingan Blog

Pada postingan blog, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu page views, average time on page, bounce rate, dan backlinks.

  • Podcast

Dalam konten podcast, Anda perlu memperhatikan beberapa hal seperti listeners, downloads, average listening time, serta reviews.

Kesimpulan

Content plan memiliki peran yang sangat penting bagi konten digital marketing. Planner ini dapat membantu meningkatkan efektivitas konten serta memantau dan mengevaluasi konten tersebut. 

Agar tujuan pembuatan planner konten tercapai dengan optimal, Anda perlu mengkombinasikannya dengan content strategy yang tepat.

Dengan begitu, konten yang dibuat memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Bila Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan biarkan informasi ini berhenti di sini. Untuk menemukan informasi bermanfaat lainnya, Anda bisa berlangganan newsletter IndonesianWriter. 

FAQ

Bagaimana Cara Menulis Content Plan yang Baik?

Cara menulis content plan yang baik bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  • Membangun strategi konten;
  • Buat template yang tepat sesuai platform yang digunakan;
  • Cari topik yang relevan;
  • Tentukan penanggung jawab dan deadline pekerjaan;
  • Jadwalkan postingan konten;
  • Evaluasi dan ukur hasilnya.

Apa Saja Tugas Content Planner?

Tugas utama perencana konten yaitu menyusun perencanaan konten untuk jangka waktu yang ditentukan.

Mulai dari menentukan jenis konten, memilih topik konten, merencanakan jadwal posting, menetapkan penanggung jawab, serta mengukur dan mengevaluasi performa dari konten tersebut.

Bagaimana Cara Mengukur Hasil dari Content Plan?

Untuk mengukur hasil dari content plan yang dibuat, Anda bisa memulainya dari memantau setiap konten yang telah diunggah.

Anda bisa monitoring metrik konten berdasarkan jenis platform yang digunakan untuk mengunggahnya. Misalnya, seperti pageviews, like, comment, share, dan sebagainya.

jasa penulis artikel

Jangan Lupa Share Artikel Ini ke Sosial Media Ya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Reddit
Ingin membuat website bisnis yang profesional dan responsif?
Order sekarang dan dapatkan harga spesial!​

Subscribe Sekarang

Dapatkan secara langsung berbagai macam artikel tentang content writing, SEO dan digital marketing melalui email Anda. Subscribe sekarang dan nikmati konten kreatif kami!

Baca Juga Artikel Lainnya :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


id_IDIndonesian