Melalui Konten Website untuk Membangun Emosional Customer
Apa yang dicari ketika membaca konten?
Jenis konten apa yang bisa membangun kesetiaan audiens?
Jawabannya mungkin beragam, namun ada satu poin penting yang kini menjadi fondasi penting dari konten, yaitu hubungan emosional dengan pelanggan.
Ternyata, konten bukan hanya media penjualan atau penyebaran informasi, melainkan juga bisa dimanfaatkan untuk menyentuh sisi manusiawi audiensnya.
Ketika berhasil menciptakan konten yang menghubungkan brand dengan emosi pelanggan, maka Anda telah membuka jalan untuk mendapatkan kesetiaan jangka panjang dari pelanggan.
Kepercayaan, loyalitas, hingga advokasi dari pelanggan bisa Anda tingkatkan secara signifikan.
Tapi, bagaimana cara membuat konten yang seperti itu? Tenang saja, dengan membaca artikel kali ini, Anda akan mengetahui berbagai langkahnya!
Mengapa Hubungan Emosional Penting?
Jika pertanyaan ini berputar di kepala Anda, maka jawabannya bisa ditemukan dalam studi dari Studi dari Harvard Business Review.
Studi tersebut menyatakan bahwa pelanggan yang telah memiliki ikatan emosional dengan brand, maka akan lebih berpotensi untuk:
- Mempunyai lifetime value hingga 306% lebih tinggi.
- Kemungkinan merekomendasikan brand tersebut meningkat hingga tiga kali lipat.
- Melakukan pembelian produk secara lebih sering, bahkan dengan kisaran harga yang lebih tinggi.
“When companies connect with customers’ emotions, the payoff can be huge.”
— Harvard Business Review, “The New Science of Customer Emotions” (2015)
Bagaimana Website Bisa Membangun Hubungan Emosional?
Jika Anda sudah menyadari betapa pentingnya hubungan emosional dengan pelanggan, maka kini saatnya membangun hal tersebut melalui website.
Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut!
- Terapkan Storytelling, Jangan Cuma Promosi
Bagaimana tampilan website brand Anda saat ini? Apakah masih berisi promosi yang monoton?
Dibanding hanya menyebutkan produk yang ditawarkan serta berbagai keunggulannya, Anda bisa mencoba jenis konten yang satu ini: storytelling!
Anda bisa menyajikan promosi yang alami melalui cerita yang menarik, berkesan, bermanfaat, hingga cerita penuh emosi.
Beberapa contoh topik yang bisa Anda angkat dalam konten storytelling yaitu:
- Berbagai nilai atau pesan yang ingin dibawa oleh brand Anda.
- Kisah inspiratif dari pendiri brand, termasuk bagaimana saja tantangan dan apa tujuan utamanya.
- Perjalanan pelanggan sebelum dan sesudah menggunakan produk atau layanan dari brand Anda
Menariknya, menurut studi dari Headstream, sebanyak 55% orang akan cenderung memilih dan membeli produk dari brand dengan cerita yang mereka sukai.
- Gunakan Bahasa yang Humanis dan Emosional
Kita mungkin sudah terbiasa dengan berbagai jenis jargon teknis dari brand. Namun, apakah hal tersebut efektif? Belum tentu.
Menariknya, Anda bisa memakai bahasa yang lebih menyentuh dan humanis. Cobalah untuk lebih mengerti perasaan audiens, sehingga bahasa yang Anda pakai pun akan lebih emosional.
Misalnya, dibandingkan hanya menulis kalimat sejenis:
“Kami pasti memberi layanan yang tercepat.”
Akan lebih emosional jika Anda menggantinya dengan kata-kata seperti:
“Menunggu barang dapat menghabiskan waktu dan membuat khawatir, kami paham itu. Jadi, kami selalu pastikan barang Anda sampai tepat waktu.”
Untuk bisa menuliskan berbagai gaya bahasa yang humanis dan emosional, Anda bisa mencoba untuk menempatkan diri sebagai pelanggan, lalu rasakan apa yang dibutuhkan.
Dengan semakin berempati, maka konten yang emosional akan lebih mudah tercipta.
- Tampilkan UGC (User-Generated Content) dan Testimoni Nyata
Jika Anda memilih produk, apakah Anda akan melihat bagaimana review atau testimoni dari pelanggan lain?
Ya, hal tersebut sangat wajar. Banyak pelanggan yang akan lebih percaya pada review atau testimoni dari pelanggan lain. Apalagi, jika dituliskan dengan bahasa yang emosional, akan lebih berdampak dibanding testimoni yang monoton atau general.
Maka dari itu, Anda bisa memanfaatkan testimoni yang baik untuk memancing lebih banyak pelanggan. Tentunya, pastikan produk Anda berkualitas dan tepat sasaran, supaya semakin banyak mendapat testimoni yang baik.
Contoh testimoni yang emosional dan menarik perhatian calon pelanggan yakni:
“Ibu saya sakit dan membutuhkan obat secepatnya. Beruntungnya, saya menemukan layanan ini dan saya bisa mengirimkan obat tepat waktu. Terima kasih banyak, saat ini ibu saya dalam proses pemulihan.”
Jika ada testimoni seperti itu ditampilkan di website atau media lain dari brand Anda, maka orang lain bisa jadi tersentuh dan layanan yang Anda tawarkan dapat lebih dipertimbangkan.
Selain itu, video testimoni juga dapat dipertimbangkan, karena bisa meningkatkan ikatan emosional dan kepercayaan pelanggan atau konsumen.
Hal ini selaras dengan studi oleh Wyzowl (2023) yang menyebutkan bahwa 88% konsumen mengatakan mereka lebih percaya pada sebuah bisnis setelah melihat video testimoni yang diberikan.
- Tunjukkan Empati di Setiap Halaman
Jika Anda pikir sisi humanis dan perhatian dari brand hanya bisa ditampilkan di halaman blog, maka kini saatnya meluruskan pemikiran tersebut!
Nyatanya, Anda bisa menampilkannya di setiap halaman, dengan cara dan triknya masing-masing. Jangan lupa untuk selalu menunjukkan karakter dan nilai brand Anda.
Misalnya, mulai dari halaman “Tentang Kami” yang bisa menjelaskan brand dengan bahasa emosional dan humanis.
Lalu, di halaman “FAQ”, pastikan Anda benar-benar membantu pelanggan secara tepat, cepat, dan optimal.
Bahkan, laman hingga “Error 404” pun bisa Anda manfaatkan sebagai peluang untuk menunjukkan empati. Contohnya dengan menuliskan:
“Aduh! Sepertinya kamu nyasar. Tenang saja, kami segera membantumu kembali ke arah yang benar.”
- Gunakan Visual dan Warna yang Menggugah Perasaan
Strategi selanjutnya, Anda bisa memanfaatkan berbagai aspek visual dan warna di setiap halaman dan konten website.
Tentunya, brand Anda memiliki karakter dan nilai yang ingin disampaikan, bukan? Anda juga bisa menyampaikannya secara visual!
Mulai dari foto, warna, ilustrasi, dan berbagai aspek visual lainnya, bisa Anda manfaatkan untuk menyampaikan pesan emosional.
Secara umum, berikut adalah berbagai tips membangun keakraban dan emosional melalui visual website:
- Pilih tone warna yang hangat supaya bisa membangun keakraban. Misalnya, warna merah muda atau oranye. Tone warna lain pun bisa dipilih berdasarkan karakter brand Anda.
- Gunakan foto manusia untuk berbagai tampilan dan konten, bukan hanya stok gambar steril yang monoton.
- Terapkan jenis desain yang bersih supaya pesan lebih mudah tersampaikan.
Menariknya, sebuah penelitian dari University of Loyola menyatakan bahwa warna yang Anda gunakan dapat meningkatkan pengenalan brand sampai dengan 80%.
Pastikan Website Anda Dapat Membangun Emosional Pelanggan!
Nyatanya, website bukan hanya berperan sebagai etalase digital, melainkan juga dapat menjadi ruang komunikasi antara brand dan para pelanggannya. Anda bisa membangun kedekatan emosional dari sini!
Ketika audiens merasa dihargai atau bahkan terinspirasi dari konten yang Anda sajikan, ikatan emosional dapat terbangun, bahkan dalam bentuk hubungan jangka panjang.
Saat ini, persaingan digital semakin ketat, sehingga banyak brand yang bisa dipertimbangjkan oleh khalayak luas.
Namun tenang saja, jika Anda secara konsisten menyajikan konten yang berkualitas dan dapat membangun emosi yang baik dengan pelanggan, maka ini akan menjadi poin plus.
Konten yang dapat membangun emosi, adalah investasi besar yang memiliki efek jangka panjang untuk perkembangan bran Anda.
Tapi tentu saja, dibutuhkan strategi yang tepat untuk menciptakan setiap konten. Maka dari itu, IndonesianWriter hadir untuk mengiringi langkah Anda!
Kami akan menyajikan konten yang sesuai dengan karakter brand Anda, serta dapat memengaruhi emosional audiens. Jadi, Anda tidak perlu pusing lagi dalam melakukan analisis target, riset mendalam, hingga pembuatan konten. Segera hubungi IndonesianWriter di sini untuk diskusi dan konsultasi lebih lanjut!