AI Writer vs Human Writer
Saat ini, perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin pesat sehingga dimanfaatkan oleh banyak orang, termasuk pebisnis.
AI writer pun menjadi alternatif bagi banyak bisnis dalam membuat konten mereka. Misalnya untuk menulis artikel blog, copy iklan, hingga caption di media sosial.
Lalu, banyak orang yang mempertanyakan:
Apakah AI writer saat ini sudah benar-benar bisa menggantikan human writer?
Mana yang lebih menguntungkan untuk bisnis dalam jangka panjang?
Jawabannya: Human writer tetap lebih unggul.
Artikel ini akan memberikan Anda penjelasan dan perbandingan keduanya, serta alasan mengapa human writer (penulis manusia) merupakan investasi terbaik bagi brand yang ingin membangun kredibilitas, citra, dan loyalitas pelanggan.
Perbandingan Singkat: AI Writer vs Human Writer
Mungkin saja Anda bertanya, memangnya apa saja yang membedakan antara AI writer dan human writer. Jawabannya dapat Anda lihat secara singkat melalui tabel berikut:
Aspek | AI Writer | Human Writer |
Kecepatan | ✅Sangat cepat | ❌ Lebih lambat |
Biaya | ✅Lebih murah (awal) | ❌ Lebih tinggi (awal) |
Kualitas Bahasa | ⚠️ Terkadang generik & datar | ✅ Bernuansa, variatif, dan emosional |
Kreativitas | ❌ Terbatas pada data pelatihan | ✅ Fleksibel dan bisa membuat ide baru |
Pemahaman Emosi | ❌ Tidak peka konteks emosional | ✅ Paham audiens & empati |
Akurasi Fakta | ❌ Rentan salah dan halusinasi | ✅ Bisa riset & cek fakta |
Konsistensi Brand Voice | ⚠️ Umum & datar | ✅ Personal dan sesuai identitas brand |
Kenapa Human Writer Lebih Baik untuk Bisnis?
Tidak semua hal akan lebih baik jika digantikan oleh AI, karena ada bidang-bidang tertentu yang akan lebih optimal jika menggunakan sentuhan “manusia”. Salah satunya untuk menulis konten bisnis!
Ada berbagai hal yang yang menjadi alasan mengapa human writer lebih baik, antara lain yaitu:
1. Penulis Manusia Menghadirkan Nilai Emosional dan Relasi
Manusia dianugerahi perasaan dan emosi, sehingga hal ini bisa tercermin dalam tulisan yang mereka hasilnya.
Selain itu, manusia yang merupakan makhluk sosial tentunya tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesama manusia, sehingga dapat lebih optimal jika ingin membangun relasi emosional dengan audiens.
Sampai saat ini, AI masih belum bisa menulis seperti manusia, dengan empati dan intuisi.
Jadi, ada banyak aspek yang bisa “hilang” jika Anda menggunakan AI sepenuhnya dalam menuliskan konten.
Pada dasarnya, konten bisnis bukan hanya tentang informasi, melainkan juga untuk membangun relasi dan emosi dengan pelanggan
AI belum mampu menulis dengan empati dan intuisi seperti manusia. Konten bisnis bukan hanya soal informasi, tapi juga membangun koneksi emosional dengan pelanggan.
Padahal, berdasarkan Harvard Business Review, pelanggan yang memiliki hubungan secara emosional dengan suatu bisnis, dapat menjadi tiga kali liat lebih loyal, jika dibandingkan dengan pelanggan yang hanya puas secara fungsional.
2. Penulis Manusia Menjamin Konsistensi dan Suara Brand
Alasan kedua, berkaitan dengan gaya bahasa.
Umumnya, setiap penulis manusia memiliki gaya bahasa atau ciri khasnya masing-masing, termasuk bagaimana cara untuk memasukkan sisi emosional ke setiap tulisannya.
Demikian juga brand, umumnya memiliki konsistensi dan suara brand-nya tersendiri, sehingga bisa menciptakan brand awareness di kalangan audiens atau pelanggannya.
Aspek inilah yang menjadi salah satu pembeda utama antara AI writer dan human writer.
AI writer bisanya menulis dengan memakai gaya bahasa yang terbilang “standar”, bahkan kadang berubah-ubah atau tidak memiliki konsistensi. Hal ini tentu menjadi kekurangan tersendiri jika digunakan untuk menuliskan konten bisnis.
Di samping itu, human writer bisa membangun karakter style, tone, dan karakter brand secara otentik dan konsisten.
Jadi, ketika menuliskan konten bisnis, human writer akan lebih optimal dalam memasukkan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Ini tentu menjadi nilai plus yang sangat tinggi.
Perlu Anda ketahui juga bahwa berbagai brand besar seperti Dove, Apple, dan Nike hingga saat ini tetap konsisten untuk mengandalkan human copywriter.
Ini dilakukan demi menjaga suara dan nilai merek mereka, supaya berkesan dan kuat di mata audiens dan konsumen.
3. Human Writer Lebih Paham Konteks Lokal dan Budaya
Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan ketika menulis konten, termasuk konteks lokal dan budaya.
Sayangnya, Ai writer sering kali masih gagal dalam memahami hal ini. Mereka cenderung kurang bisa mengerti tentang norma sosial, budaya, hingga tren lokal yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis.
Hal ini berbeda dengan human writer yang memiliki keunggulan berupa:
- Bisa melihat, memahami, dan menilai tentang dinamika pasar di Indonesia, atau lokalitas target pasar tertentu sesuai dengan brand.
- Bisa menggunakan gaya bahasa sesuai dengan karakter dan kebutuhan brand. Mulai dari menggunakan bahasa yang santai, formal, humoris, dan sebagainya. Tentunya, disesuaikan juga dengan target pasar brand tersebut dan media penyebaran kontennya.
- Bisa menyisipkan ungkapan khas atau idiom yang cocok audiens atau pelanggan.
Hal-hal di atas tentu saja sangat penting untuk bisnis, terlebih jika ingin relevan dan terlihat dekat dengan target pasarnya.
4. Risiko AI Content: Fakta Salah dan Masalah Plagiarisme
Ternyata, ada berbagai risiko dari memanfaatkan AI writer, misalnya berpotensi untuk memberikan fakta yang salah dan terlibat masalah plagiarisme.
AI writer memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan banyak sumber dan mencampurkannya ke dalam suatu tulisan.
Padahal, bisa jadi ada di antara sumber tersebut yang memuat informasi palsu atau fakta yang salah. Terkadang, bahkan sumber tidak kredibel atau sumber tanpa konteks yang jelas bisa menjadi referensi mereka.
Atau, kesalahan ini bisa muncul karena penggabungan beberapa konten yang kurang sesuai, sehingga tidak dapat disimpulkan secara tepat dan faktual.
Selain itu, risiko plagiarisme perlu Anda pertimbangkan. Tingkat plagiarisme yang dihasilkan AI writer bisa jadi sangat tinggi, terlebih jika AI tersebut hanya melakukan copy-paste dari berbagai sumber.
Hal ini bisa berdampak pada menurunnya atau rusaknya reputasi dari brand atau bisnis Anda. Lalu, karena Google akan mengutamakan konten terpercaya dan orisinal, maka penggunaan AI writer bisa berpengaruh terhadap turunnya peringkat SEO.
Perlu Anda pahami bahwa Google sangat menekankan tentang aspek E-E-A-T, yang terdiri dari:
- Experience (Pengalaman)
- Expertise (Keahlian)
- Authoritativeness (Kewenangan)
- Trustworthiness (Kepercayaan)
Jadi, keempat aspek ini perlu Anda pertimbangkan ketika menulis dan human writer akan menjadi pilihan tepat untuk menerapkannya.
5. Human Writer = Strategi, Bukan Sekadar Teks
Setelah membaca berbagai alasan di atas, apakah Anda sudah menyimpulkan bahwa human writer tetap lebih unggul dibandingkan AI writer?
Pada dasarnya, memilih human writer adalah sebuah strategi bisnis yang tepat.
Penulis manusia tidak hanya menulis atau mengetik berdasarkan daftar keinginan Anda, melainkan juga:
- Membuat rancangan sudut pandang unik dan menerapkannya dalam penulisan.
- Melakukan riset kata kunci sesuai topik artikel dan mempelajari tentang niat pencarian pengguna.
- Memastikan storytelling yang diberikan sudah kuat dan diimbangi dengan alur yang logis.
- Bekerja sama dengan berbagai tim lainnya, misalnya tim desain dan tim marketing. Ini dapat konten bisnis Anda semakin tepat sasaran.
Hal-hal di atas, sulit dilakukan oleh AI writer. Human writer akan lebih berpotensi membuat konten yang berkualitas dan berkonversi.
Studi Kasus: Performa Human Writer vs AI Writer
Untuk lebih jelasnya, mari lihat contoh studi kasus dari Content Marketing Institute (CMI).
(belum dapat link sumbernya, di brief tidak tercantum)
Ketika sebuah perusahaan B2B melakukan perbandingan antara artikel dari human writer dan AI writer, hasilnya adalah sebagai berikut.
Artikel human writer:
- Memiliki waktu baca yang lebih lama, hingga tiga kali lipat
- CTR pun lebih tinggi, hingga 60%
Artikel human writer:
- Tingkat waktu baca rendah
- Bounce rate tinggi
Jadi, dapat disimpulkan bahwa konten yang ditulis oleh human writer lebih terpercaya, lebih menggugah, memiliki dampak lebih besar terhadap konversi.
Pilih Strategi Bisnis Terbaik: Gunakan Human Writer untuk Konten Berkualitas
AI writer memang bisa menjadi alat bantu yang efisien untuk beberapa hal, misalnya brainstorming ide tulisan. Namun, tetap tidak bisa menggantikan posisi manusia secara keseluruhan.
Apa tujuan dari bisnis Anda saat ini?
Jika tujuannya adalah
- Membangun brand yang kuat dan strategis
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dan konversi
- Menyampaikan nilai dan pesan yang bermakna
…maka, memilih untuk investasi pada human writer merupakan strategi bisnis terbaik.
Karena pada akhirnya:
“People ignore design that ignores people.” – Frank Chimero
Begitu juga untuk konten tulisan, banyak orang cenderung akan mengabaikan konten yang terasa generik dan dingin.
Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa menulis konten berkualitas bukan merupakan hal mudah. Tapi tenang, jasa penulisan konten dari IndonesianWriter dapat menjadi pilihan terbaik untuk bisnis Anda!Kami akan membantu dalam membuat konten sesuai dengan target pasar dan karakter bisnis Anda, segera hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut!