Picture of Junda Yanti

Junda Yanti

Junda adalah seorang penulis dan copywriter berpengalaman 5 tahun. Ia memiliki minat yang besar dalam dunia kepenulisan, SEO, dan berbagai bidang lainnya. Junda percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ikuti dia di LinkedIn
Home » Blog » SEO » 7 Strategi untuk Optimasi Voice Search yang Efektif dalam B2B

7 Strategi untuk Optimasi Voice Search yang Efektif dalam B2B

Strategi Optimasi Voice Search

Daftar Isi

Hanya dengan satu perintah suara, kini siapa saja bisa mencari informasi di internet. Fitur ini dikenal sebagai voice search.

Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan fitur ini, strategi optimasi voice search  menjadi salah satu strategi SEO yang wajib dipahami pebisnis.

Sebab dalam pemasaran bisnis, khususnya jenis B2B (Business to Business), adaptasi pada terkini itu penting agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan konversi. Karena itu, mari pelajari strategi lengkapnya di sini!

Apa itu Penelusuran Suara (Voice Search)?

Sesuai namanya, voice search atau penelusuran suara adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian di internet melalui perintah suara, bukan dengan mengetikkan kata kunci di mesin pencari.

Teknologi ini bekerja dengan cara mengonversi suara pengguna menjadi teks menggunakan pengenalan suara yang kemudian akan memberikan hasil pencarian berdasarkan teks tersebut.

Sebagai contoh, Anda cukup mengucapkan “cari supplier B2B terbaik”, dan perangkat voice search akan merespon dengan hasil yang relevan, baik dalam bentuk suara maupun teks.

voice search example

Lalu, mengapa optimasi voice search itu penting?

Alasannya sederhana, yakni karena penggunaan penelusuran suara terus meningkat secara global. Menurut laporan dari Comscore, pada tahun 2020, lebih dari 50% dari seluruh pencarian di internet dilakukan melalui suara.

Selain itu, prediksi lainnya menunjukkan bahwa penggunaan asisten suara (voice assistant) seperti Google Assistant, Apple Siri, Amazon Alexa, dan sejenisnya mencapai 8 miliar pada tahun 2023.

Bahkan di 2024 ini, jumlah perangkat voice assistant yang aktif di seluruh dunia diprediksi akan mencapai 8,4 miliar unit, di mana market atau potensi pasar di bidang teknologi pengenalan suara (voice recognition) diproyeksikan akan mencapai $26,8 miliar di 2025.

Dari statistik di atas, jelas bahwa mengoptimalkan konten untuk penelusuran suara itu sangat penting, sebab teknologi ini memberikan cara baru yang lebih intuitif bagi pengguna untuk mencari informasi.

Apalagi, voice search diketahui memanfaatkan bahasa percakapan yang alami dan cenderung lebih panjang serta spesifik dibandingkan pencarian teks tradisional.

Maka dari itu, perusahaan dan para pelaku bisnis perlu memastikan konten mereka mampu menjawab pertanyaan yang mungkin diajukan pengguna secara verbal.

Strategi Mengoptimalkan Konten untuk Optimasi Voice Search pada B2B

Tahukah Anda? Dalam konteks B2B, optimasi penelusuran memiliki dampak yang tidak kalah besar. Pasalnya, semakin banyak keputusan transaksi yang kini diambil setelah melakukan riset via voice search, terutama melalui perangkat mobile.

Sebuah studi memperkirakan bahwa 70% pencarian B2B dilakukan melalui smartphone atau ponsel pintar pada tahun 2020. Oleh karena itu, perusahaan B2B perlu beradaptasi dengan tren ini untuk menjangkau lebih banyak target pasar. Berikut beberapa tips dan strateginya:

  • Targetkan Long-Tail Keywords atau Pertanyaan

Long-tail keywords atau kata kunci panjang merupakan frasa pencarian yang lebih spesifik dan panjang dibandingkan kata kunci umum. Formatnya sendiri beragam, bisa juga berupa pertanyaan.

Anda perlu tahu bahwa saat menggunakan voice search, pengguna cenderung mengajukan pertanyaan lengkap daripada sekadar memasukkan kata kunci pendek.

Misalnya, dibanding mengucapkan “software B2B”, mereka kemungkinan besar akan bertanya, “apa software B2B terbaik untuk manajemen proyek?”.

Artinya, menggunakan long-tail keywords dalam strategi SEO bisa membantu menangkap query atau kata kunci pencarian yang lebih spesifik dan relevan.

Selain itu, long-tail keywords biasanya memiliki tingkat persaingan yang lebih rendah dibandingkan dengan kata kunci umum, sehingga peluang Anda untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian bisa lebih besar.

Jadi, cobalah mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan spesifik yang mungkin akan diajukan oleh audiens Anda, lalu integrasikan ke dalam konten Anda.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan perangkat lunak khusus B2B yang menawarkan solusi untuk manajemen proyek bisa menargetkan kata kunci seperti:

  1. software manajemen proyek terbaik untuk perusahaan kecil”
  2. “bagaimana cara memilih software manajemen proyek yang tepat?”
  3. “cara menggunakan software manajemen proyek”

Jika bingung menentukan kata kunci panjang atau kemungkinan pertanyaan yang akan dicari audiens, Anda bisa memanfaatkan fitur rekomendasi pencarian Google atau “people also ask” (orang lain juga bertanya).

riset long tail keywords

  • Buat Konten dengan Bahasa Conversational (Percakapan)

Saat sedang berbicara, bagaimana gaya bahasa yang Anda gunakan? Ya, benar. Tentu menggunakan gaya bahasa percakapan sehari-hari yang natural, serta cenderung informal dan sederhana. Jadi, buatlah konten dengan bahasa seperti itu.

Alasannya, konten yang ditulis dengan pola bahasa percakapan atau conversational tone cenderung lebih mudah dipahami oleh mesin pencari yang memproses voice search.

Sebagai langkah awal, hindari penggunaan jargon atau istilah khusus yang terlalu teknis atau formal.

Sebaliknya, cobalah untuk menjelaskan topik yang kompleks dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami, seolah-olah Anda sedang berbicara langsung dengan audiens yang dituju, namun tetap spesifik.

Misalnya, dibanding frasa “optimasi mesin pencari”, Anda bisa menggunakan “cara meningkatkan peringkat di Google”. Contoh lain, dibanding keyword “implementasi penelusuran suara”, coba gunakan “cara optimasi voice search untuk B2B”.

Selain itu, usahakan untuk memberikan jawaban yang jelas dan singkat pada pertanyaan yang sering diajukan. Sebab saat melakukan pencarian suara, kebanyakan pengguna mengharapkan respon yang cepat, tepat, namun singkat.

Maka dari itu, memberikan jawaban langsung di dalam paragraf pertama konten Anda bisa membantu meningkatkan kemungkinan konten tersebut yang akan dibacakan oleh voice assistant.

  • Prioritaskan Optimasi untuk Perangkat Mobile

Seperti disebutkan di awal, sebagian besar pencarian suara dilakukan melalui perangkat mobile, contohnya seperti smartphone dan tablet. Oleh karena itu, mengoptimalkan situs Anda agar lebih mobile-responsive menjadi sangat penting.

Optimasi untuk perangkat mobile ini bisa mencakup berbagai aspek, mulai dari kecepatan muat halaman yang cepat, desain responsif yang sesuai dengan berbagai ukuran layar, hingga navigasi yang mudah.

Sebab jika web Anda lambat atau sulit digunakan di perangkat mobile, pengguna cenderung akan berpindah ke situs lain yang lebih responsif.

Jika butuh bantuan, Anda bisa memanfaatkan alat seperti Google Mobile-Friendly Test untuk memeriksa kinerja website Anda agar bisa membuat perbaikan yang diperlukan.

  • Gunakan Structured Data (Schema Markup)

Tips strategi optimasi voice search berikutnya sebenarnya bisa diterapkan untuk berbagai strategi SEO, tidak hanya untuk penelusuran suara saja.

Pada dasarnya, structured data atau schema markup adalah sebuah kode yang ditambahkan ke sebuah web untuk membantu mesin pencari memahami konten di halaman yang ada dengan lebih baik.

Dengan schema markup ini, Anda bisa meningkatkan peluang konten Anda muncul dalam featured snippets atau cuplikan unggulan Google, yang sering digunakan oleh asisten suara untuk memberikan jawaban langsung kepada pengguna.

Schema markup juga memungkinkan mesin pencari untuk mengidentifikasi informasi penting pada sebuah halaman website, seperti alamat bisnis, ulasan produk, atau bahkan pertanyaan dan jawaban.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki halaman FAQ (Frequently Asked Questions) atau tanya jawab, schema markup bisa membantu menandai pertanyaan dan jawaban yang ada untuk meningkatkan visibilitas konten tersebut dalam hasil pencarian suara.

  • Optimalkan Konten untuk Featured Snippets

Seperti disebutkan sekilas di atas, featured snippets adalah cuplikan teks yang muncul di bagian atas hasil pencarian Google, yang sering kali dibacakan oleh voice assistant sebagai jawaban atas pertanyaan pengguna.

Nah, untuk mengoptimalkan konten Anda agar bisa dimuat oleh fitur ini, fokuslah pada penyusunan informasi yang jelas dan terstruktur. Berikan jawaban yang ringkas dan padat pada pertanyaan yang sering diajukan oleh audiens.

Misalnya, jika ingin menargetkan pertanyaan “Bagaimana cara memilih software CRM?”, pastikan jawaban Anda disusun dalam format yang mudah dibaca dan dipahami, misalnya dalam bentuk poin-poin atau daftar.

Contoh Featured Snippets

Selain itu, pastikan konten yang dibuat berkualitas tinggi dan relevan bagi pengguna. Sebab, Google diketahui cenderung memilih cuplikan dari konten yang dianggap otoritatif, kredibel, dan memang berguna.

  • Buat Halaman FAQ (Frequently Asked Questions)

Karena kebanyakan pengguna melakukan pencarian menggunakan pertanyaan, maka halaman FAQ adalah salah satu cara paling efektif untuk optimasi voice search.

Halaman ini memungkinkan Anda untuk mengantisipasi pertanyaan yang kemungkinan akan diajukan oleh pengguna voice search, sekaligus membantu memberikan jawaban yang jelas dan langsung.

Sebab biasanya, jawaban di bagian FAQ lebih singkat dan to the point dibandingkan penjelasan di bagian lainnya. Tapi ingat, tetap gunakan gaya bahasa percakapan sehari-hari yang natural.

Sama seperti tips sebelumnya, Anda bisa memanfaatkan daftar pertanyaan pada bagian “orang lain juga bertanya” di hasil pencarian Google untuk meningkatkan peluang konten Anda dikutip oleh Google di fitur tersebut.

  • Fokus pada Local SEO

Tips optimasi voice search yang terakhir, terapkan local SEO atau SEO lokal! Strategi ini sangat penting, terutama jika bisnis B2B Anda melayani pasar lokal di area tertentu.

Pasalnya, banyak pencarian suara yang dilakukan dengan menggunakan frasa berbasis lokasi seperti “stasiun bus di dekat saya”, atau menyebutkan area geografis tertentu seperti “supplier produk elektronik di Jakarta”.

Ini bisa dimulai dengan mengecek profil Google My Business Anda. Pastikan informasinya up-to-date dan sudah mencakup informasi akurat tentang lokasi, jam operasional, hingga kontak bisnis.

Hal ini karena pengguna seringkali menggunakan pencarian suara untuk menemukan bisnis lokal tertentu. Sehingga semakin lengkap dan akurat informasinya, maka semakin besar peluang Anda untuk muncul dalam hasil pencarian lokal tersebut.

Selain itu, pastikan bahwa konten di website Anda juga menyebutkan lokasi yang dimaksud dengan jelas, dan gunakan kata kunci berbasis lokasi untuk menarik audiens di tempat tersebut.

Sebagai contoh, jika Anda adalah pemasok peralatan industri di Jakarta, pastikan untuk mengoptimalkan halaman web dengan kata kunci seperti “supplier peralatan industri di Jakarta” untuk meningkatkan visibilitas situs Anda di area Jakarta.

Banyak yang menganggap voice search hanya sekedar tren, padahal ini adalah peluang besar untuk mencapai audiens dengan cara yang lebih efektif dan relevan. Jadi, ikuti berbagai strategi yang telah dijelaskan di atas agar bisnis Anda lebih mudah ditemukan pengguna.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menyusun strategi konten yang efektif dan sudah disesuaikan untuk optimasi voice search, IndonesianWriter siap membantu. Anda dapat menghubungi kami melalui layanan jasa penulis artikel atau melalui kontak WhatsApp kami.

FAQ

  • Apa perbedaan pengoptimalan penelusuran suara dengan riset kata kunci tradisional?

Bedanya yaitu penelusuran suara lebih berfokus pada penggunaan bahasa percakapan sehari-hari yang alami dan pertanyaan panjang, sedangkan kata kunci tradisional seringkali hanya menggunakan kata kunci pendek dan frasa yang lebih umum.

  • Seberapa akurat penelusuran suara?

Menurut data, teknologi pengenalan suara Google telah berhasil mencapai akurasi hingga 95% untuk bahasa Inggris pada tahun 2017, dan tingkat keakuratan tersebut tentunya terus meningkat hingga saat ini.

  • Bagaimana cara kerja penelusuran suara?

Voice search bekerja dengan cara mengubah perintah suara menjadi teks, yang kemudian digunakan untuk mencari informasi di mesin pencari. Hasil pencarian tersebut lalu disampaikan kembali kepada pengguna dalam bentuk suara maupun teks.

jasa penulis artikel

Jangan Lupa Share Artikel Ini ke Sosial Media Ya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Reddit
Ingin membuat website bisnis yang profesional dan responsif?
Order sekarang dan dapatkan harga spesial!​

Subscribe Sekarang

Dapatkan secara langsung berbagai macam artikel tentang content writing, SEO dan digital marketing melalui email Anda. Subscribe sekarang dan nikmati konten kreatif kami!

Baca Juga Artikel Lainnya :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


id_IDIndonesian