Di era digital ini, penggunaan media sosial untuk bisnis bukan lagi sekadar opsi, melainkan sebuah keharusan. Namun, tidak semua pebisnis atau pemasar mengetahui bagaimana strategi atau cara mengelola media sosial untuk bisnis secara efektif.
Padahal, penggunaan medsos secara efektif dapat meningkatkan visibilitas brand, menarik lebih banyak pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Oleh karena itu, berikut ini adalah panduan lengkap untuk membantu mengoptimalkan akun medsos bisnis Anda.
Strategi Mengelola Media Sosial yang Efektif untuk Bisnis
Saat ini, media sosial telah menjadi salah satu alat pemasaran yang sangat efektif dan fleksibel.
Contohnya, platform seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, dan TikTok memungkinkan bisnis untuk menjangkau audiens yang luas dan beragam.
Bahkan menurut laporan dari Social Media Examiner, 94% pemasar bisnis jenis B2C (Business to Consumer) menggunakan Facebook, sementara 85% lainnya menggunakan Instagram untuk strategi pemasaran mereka.
Sedangkan untuk bisnis jenis B2B (Business to Business), dua platform teratas yang paling banyak digunakan adalah Facebook (85%) dan LinkedIn (81%).
Karena itu, penting untuk mengelola akun media sosial bisnis semaksimal mungkin.
Secara umum, pengelolaan media sosial adalah proses kompleks yang melibatkan pembuatan dan penjadwalan konten untuk menumbuhkan dan memelihara audiens di berbagai platform.
Sebagai panduan komprehensif terkait cara mengelola media sosial, berikut adalah beberapa langkah strategis yang bisa Anda coba terapkan:
1. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Menetapkan tujuan atau target yang jelas adalah langkah awal yang krusial dalam mengelola media sosial. Sebab tanpa tujuan yang konkret, akan sulit untuk Anda mengukur kesuksesan dan melakukan evaluasi terhadap strategi yang dijalankan.
Contoh tujuan ini bisa berupa meningkatkan brand awareness (kesadaran merek), menarik lebih banyak pelanggan, meningkatkan engagement (interaksi/keterlibatan) audiens, atau bahkan meningkatkan penjualan produk.
Namun, penting untuk dicatat bahwa sebuah tujuan yang baik adalah yang spesifik (Specific), terukur (Measurable), dapat dicapai (Attainable), relevan (Relevant), dan berbatas waktu (Timely) atau biasa disingkat SMART.
Selain itu, menetapkan target juga dapat membantu merancang strategi pemasaran yang tepat.
Sebagai contoh, jika tujuan Anda adalah meningkatkan brand awareness, maka fokuslah pada konten yang menarik dan dapat dibagikan oleh pengguna.
Contoh lain, jika tujuan utamanya adalah penjualan, maka konten yang dibuat harus lebih fokus pada promosi produk dan penawaran khusus.
Sedangkan, jika tujuan Anda adalah meningkatkan interaksi, maka Anda bisa menetapkan target untuk meningkatkan jumlah komentar dan likes dalam periode tertentu, misalnya sebesar 20% dalam tiga bulan ke depan.
Jadi, adanya tujuan yang jelas akan membuat Anda lebih mudah melakukan evaluasi dan penyesuaian strategi untuk mencapai hasil yang optimal.
2. Pahami Target Audiens
Cara mengelola media sosial yang selanjutnya adalah dengan melakukan riset terhadap target audiens. Audiens yang tepat akan menentukan bagaimana Anda menyusun pesan, memilih platform, dan jenis konten yang akan dibuat.
Untuk mengidentifikasi target audiens ini, Anda bisa mulai dengan memahami demografi, minat, hingga minat dan kebiasaan atau perilaku mereka.
Sebagai contoh, jika target audiens Anda adalah remaja, maka gunakan bahasa yang santai dan visual yang menarik. Sebaliknya, untuk audiens dewasa, gunakan bahasa yang lebih formal dan informatif.
Selain itu, pertimbangkan juga karakteristik dari target audiens di jenis platform tertentu. Sebab menurut laporan Social Media Examiner yang disebutkan sebelumnya, audiens yang berbeda cenderung menggunakan platform yang berbeda pula.
Misalnya, Facebook dan Instagram lebih banyak digunakan oleh B2C, sementara LinkedIn lebih populer di kalangan B2B.
Dengan memahami preferensi audiens, Anda bisa lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan membangun hubungan dengan mereka.
3. Buat Tim untuk Mengelola Media Sosial
Cara mengelola media sosial tidak bisa dilakukan seorang diri, terutama jika bisnis Anda sudah cukup besar. Oleh karena itu, membentuk tim khusus untuk pengelolaan media sosial akan sangat membantu dalam menjaga konsistensi dan responsivitas.
Dibutuhkan tim yang terampil dan beragam untuk menjalankan berbagai aspek dari manajemen media sosial, mulai dari anggota dengan tugas melakukan pembuatan konten, interaksi dengan pelanggan, hingga analisis data.
Jadi, sebuah tim yang efektif biasanya terdiri dari beberapa peran kunci, termasuk manajer media sosial, pembuat konten, desainer grafis, dan analis data.
Selain itu, dengan adanya tim khusus, Anda bisa menerapkan sistem rotasi atau shift sehingga akun media sosial yang dimiliki bisa selalu aktif.
Karena itu, komunikasi yang baik antar anggota tim sangat penting untuk memastikan bahwa strategi yang dijalankan tetap konsisten dan terarah.
Tim ini juga bisa lebih fokus dalam menjalankan strategi yang sudah direncanakan dan memastikan setiap konten yang dipublikasikan sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditetapkan.
Itu sebabnya, kini tim manajemen media sosial telah menjadi salah satu aspek penting dalam bisnis. Bahkan, data dari The Sprout Social Index 2022 menunjukkan bahwa 88% marketer berinisiasi ingin memperluas tim mereka dalam 2 tahun ke depan.
4. Tentukan Platform Media Sosial
Salah satu cara mengelola media sosial yang penting untuk diperhatikan adalah pemilihan platform yang sesuai dengan target audiens dan jenis produk yang Anda tawarkan. Sebab, tidak semua platform cocok untuk setiap bisnis.
Misalnya, Instagram dan Pinterest sangat cocok untuk bisnis yang fokus pada produk visual seperti fashion atau makanan, sementara LinkedIn lebih cocok untuk bisnis B2B.
Kemudian, memilih platform yang tepat juga akan membantu Anda menjangkau audiens yang lebih spesifik dan memaksimalkan interaksi dengan mereka. Sehingga, pengelolaan media sosial menjadi lebih efisien dan terarah.
Sebagai contoh, jika karakteristik target audiens Anda lebih banyak menggunakan Instagram, maka prioritaskan konten di platform tersebut untuk mendapatkan hasil yang optimal.
5. Lengkapi Profil Media Sosial
Bisa dibilang, profil media sosial adalah wajah dari bisnis Anda di dunia digital. Oleh karena itu, pastikan profil yang dicantumkan lengkap dan mencerminkan identitas bisnis secara jelas.
Jangan lupa menyertakan informasi dasar seperti alamat, nomor telepon, dan tautan ke situs web atau e-commerce Anda. Tampilan profil yang profesional dan informatif akan meningkatkan kepercayaan calon pelanggan.
Selain itu, gunakan gambar profil dan cover/header yang konsisten dengan branding bisnis. Ini akan membantu audiens mengenali bisnis Anda dengan lebih mudah dan memberikan kesan yang lebih profesional, sehingga bisa menarik lebih banyak orang.
Bila diperlukan, Anda juga bisa menyewa jasa kelola media sosial profesional untuk membantu dalam desain, pembuatan, dan pengelolaan konten.
6. Buat Kalender Konten
Pengelolaan media sosial secara efektif membutuhkan perencanaan yang matang, dan salah satu alat terpenting untuk itu adalah kalender konten.
Sesuai namanya, kalender konten bisa membantu Anda merencanakan apa, kapan, dan di platform mana suatu konten akan diposting. Ini memastikan bahwa konten bisnis akan selalu relevan dan sesuai dengan jadwal.
Secara umum, kalender konten yang baik harus mencakup berbagai jenis konten, seperti postingan gambar, video, dan artikel.
Selain itu, penting juga untuk merencanakan postingan berdasarkan peristiwa atau kampanye tertentu yang relevan dengan bisnis Anda.
Misalnya, pada perayaan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, Anda bisa menjadwalkan konten khusus yang sesuai dengan peristiwa di hari tersebut.
Sebagai bagian dari cara mengelola media sosial, kalender ini juga bisa disusun untuk jangka waktu tertentu, misalnya bulanan, agar semua anggota tim mengetahui kapan dan apa yang harus diposting.
Jadi, Anda bisa menghindari postingan yang berlebihan atau tidak konsisten. Pastikan juga untuk menyertakan variasi dalam jenis konten yang dipublikasikan, seperti artikel, video, atau infografis, agar feeds selalu segar dan audiens tidak merasa bosan.
7. Buat Konten yang Menarik dan Unik
Salah satu kunci utama dari sebuah strategi pemasaran yang berhasil di media sosial adalah konten yang menarik dan unik. Sebab, konten yang menarik memiliki potensi untuk menarik perhatian audiens dan membuat mereka tertarik untuk berinteraksi.
Contoh kontennya bisa berupa foto produk yang berkualitas tinggi, video tutorial yang informatif, atau postingan yang menghibur dan menginspirasi. Selain itu, pastikan untuk menyajikan informasi yang bernilai dan relevan bagi audiens Anda.
Anda bisa menggunakan variasi konten seperti gambar, video pendek, live video, GIF, dan konten pengguna (UGC) agar postingan lebih variatif dan bisa memicu keterlibatan atau engagement.
Agar konten menjadi lebih menarik, Anda juga bisa memanfaatkan tren terbaru yang sedang populer, sambil tetap mempertahankan nilai keunikan. Karena itu, libatkan kreativitas agar konten Anda bisa beda dari akun bisnis pesaing.
Sebagai informasi, data dari Sprout Social menunjukkan bahwa 3 jenis konten media sosial yang paling engaging adalah video pendek (66%), gambar/foto (61%), dan video live (37%).
Itu sebabnya, marketer atau pemasar saat ini semakin banyak yang meningkatkan penggunaan konten media sosial dalam bentuk video sebagai bagian dari strateginya. Di mana 68% di antaranya berencana menggunakan Instagram, dan 67% di YouTube.
Baca Juga: Mengenal Jasa Konten Instagram Profesional IndonesianWriter
8. Gunakan Hastag yang Tepat dan CTA pada setiap postingan
Hashtag merupakan alat yang powerful dalam menjangkau audiens secara lebih luas di media sosial.
Memilih hashtag atau tagar yang tepat dan relevan dengan konten dapat membantu meningkatkan visibilitas dan mencapai audiens yang lebih besar.
Namun, jika ingin menggunakan hashtag sebagai bagian dari cara mengelola media sosial, pastikan untuk tidak menyisipkannya secara berlebihan.
Sebab, penggunaan tagar yang terlalu banyak atau tidak relevan dapat mengurangi efektivitas postingan Anda.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu menyertakan Call to Action (CTA) pada setiap postingan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan.
CTA adalah kalimat singkat yang berfungsi mengarahkan audiens untuk melakukan tindakan tertentu.
Contohnya seperti mengajak audiens mengunjungi situs web Anda, mengisi survei, atau membagikan konten terkait dengan teman-teman mereka.
Jadi, menyertakan CTA yang jelas dan mengundang dapat membantu meningkatkan interaksi dan konversi.
9. Konsisten untuk Upload Konten
Cara mengelola media sosial selanjutnya adalah tetap menjaga konsistensi dalam memposting konten. Ini adalah kunci untuk mempertahankan dan membangun audiens yang terlibat.
Oleh karena itu, buatlah jadwal rutin untuk mengunggah konten dan pastikan untuk selalu berpegang teguh pada jadwal tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan membuat kalender konten, seperti penjelasan sebelumnya.
Selain konsistensi dalam hal waktu upload, pastikan juga untuk mempertahankan konsistensi dalam gaya dan tone konten Anda.
Hal ini dapat membantu membangun identitas atau citra merek yang konsisten dan memudahkan audiens untuk mengenali konten Anda di antara konten lain, khususnya konten dari pesaing.
10. Aktif Berinteraksi dengan Audiens
Berinteraksi secara aktif dengan audiens merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan mereka. Selalu tanggapi komentar, pertanyaan, dan masukan dari audiens dengan cepat dan sopan.
Selain itu, aktiflah dalam membagikan konten yang diposting oleh pengguna lain, dan jangan lupa berikan apresiasi kepada orang-orang yang berinteraksi dengan konten Anda.
Melakukan interaksi ini tidak hanya membantu memperkuat hubungan dengan audiens, tetapi juga dapat meningkatkan visibilitas dan jangkauan konten Anda di media sosial.
Selain itu, aktiflah dalam memulai maupun berpartisipasi dalam percakapan bersama audiens. Contohnya, Anda bisa melakukan polling, mengajak audiens untuk berbagi pengalaman mereka, atau mengadakan sesi tanya jawab.
11. Lakukan Evaluasi Konten Berkala
Cara mengelola media sosial yang terakhir tetapi tidak kalah pentingnya adalah melakukan evaluasi konten secara berkala untuk mengetahui kinerja dan efektivitasnya.
Analisis kinerja konten Anda berdasarkan metrik yang relevan, termasuk jumlah tayangan, interaksi, hingga konversi. Berbagai data ini bisa memberikan wawasan tentang strategi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Misalnya, jika konten jenis video mendapatkan respon yang lebih baik dibandingkan dengan gambar, maka tambahkan lebih banyak konten video dalam jadwal kalender konten Anda.
Jadi, gunakan data ini untuk mengidentifikasi pola dan tren yang muncul, serta untuk mengoptimalkan strategi konten Anda ke depannya. Dengan evaluasi secara berkala, upaya pemasaran Anda di medsos akan selalu berada di jalur yang benar dan efektif.
Kesimpulan
Kesimpulannya, cara mengelola media sosial untuk bisnis memerlukan strategi yang matang dan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan tren.
Mulai dari menetapkan tujuan yang jelas, memahami audiens, hingga membuat dan mengevaluasi konten, setiap langkah di atas penting untuk diterapkan jika Anda ingin mencapai kesuksesan strategi pemasaran di media sosial.
Jadi, terapkan tips dan strategi yang dibahas dalam artikel ini untuk memaksimalkan potensi akun media sosial bisnis Anda. Jika butuh bantuan, hubungi kami tim IndonesianWriter untuk menggunakan jasa kelola media sosial profesional!